Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Deklarasikan Gerakan Anti Pilkada Curang

Kompas.com - 18/01/2017, 14:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, bersama relawan Jaringan Nusantara mendeklarasikan gerakan bertema pemilu bersih dan anti kecurangan, Rabu (18/1/2017).

Gerakan anti kecurangan ini diharapkan menjaga proses Pilkada DKI Jakarta 2017 yang adil, jujur dan transparan.

Iing Irwansyah, relawan Jaringan Nusantara, dalam sambutannya mengatakan, potensi kecurangan bisa terjadi saat proses penghitungan di tempat pemungutan suara (TPS) hingga rekapitulasi di tingkat provinsi.

Untuk itu, dia meminta KPU DKI terbuka menyampaikan informasi penyelenggaraan pemilu kepada masyarakat. Hal tersebut, kata Iing, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Pasal 10 huruf b Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.

Iing meminta KPU DKI memublikasikan data formulir C1 di laman resmi setelah penghitungan suara di TPS.

"Sehingga masyarakat luas dapat melihat sertifikat hasil dan rincian penghitungan suara," kata Iing, saat deklarasi di AHY Command Center, di Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan.

(Baca: Kata Agus bila Timnya Curang pada Pilkada DKI)

Seruan lain dari gerakan tersebut yakni meminta semua pihak atau institusi yang bersentuhan dengan Pilkada DKI, terutama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), agar benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pengawas.

Ketua Umum Jaringan Nusantara Aam Sapulete menyatakan pihaknya berkomitmen menjaga agar pasangan Agus-Sylviana Murni tidak dicurangi pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jaringan Nusantara menjadi garda terdepan hadapi kecurangan terhadap AHY," ujar Aam.

Di lokasi yang sama, Agus Yudhoyono menepis jika deklarasi gerakan ini dianggap berlebihan, Dia justru berharap gerakan anti kecurangan dapat membantu terwujudnya Pilkada DKI Jakarta yang adil dan transparan.

"Ini langkah antisipatif," ujar Agus.

Agus juga mengatakan bahwa dirinya mendapat laporan dari lapangan mengenai adanya ajakan agar pemilih tidak datang ke TPS dengan imbalan sejumlah uang.

"Saya dengar itu di lapangan," ucap Agus.

Kompas TV AHY Janjikan Perubahan untuk Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com