Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Blok G Tanah Abang Mati Suri, ke Mana Pedagang Pergi?

Kompas.com - 24/01/2017, 06:39 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada umumnya pasar adalah tempat yang penuh dengan aktivitas keramaian. Aksi para pedagang yang menawarkan dagangan, hingga para pembeli yang berusaha menawar harga menjadi pemandangan yang umum terlihat.

Namun, tidak demikian dengan Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Deretan kios-kios kosong malah menjadi pemandangan biasa di bangunan tiga lantai itu.

Tak hanya kios kosong, hasil pengamatan Kompas.com pada Senin (23/01/2017), menemukan beberapa toko tak berpenghuni ditempeli kertas peringatan untuk melunasi biaya sewa.

Apa sepinya aktivitas pasar karena pedagang tidak mampu membayar sewa mereka?

Salah satu pengelola Pasar Jaya Tanah Abang yang ditemui Kompas.com mencoba mengklarifikasinya. Menurut dia, pedagang tidak dipungut uang sewa tetapi hanya membayar uang retribusi atau biasa disebut BPP.

"Mereka bayar Rp 1.000 per hari," ucap pria yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Adapun uang itu, kata dia, akan digunakan untuk membayar listrik, keamanan, dan kebersihan pasar.

Nama Pasar Blok G Tanah Abang mulai dikenal publik saat Joko Widodo masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Waktu itu, Pemprov DKI Jakarta menggunakan pasar tersebut sebagai tempat untuk merelokasi pedagang kaki lima. Mereka yang dahulu berjualan di Jalan Jati Bunder dan jalan lain di kawasan Pasar Tanah Abang di tempatkan di lantai 2 dan 3 pasar.

Namun, bukan asal memindahkan, Pemprov DKI sebelumnya sudah pula merenovasi dan melengkapi pasar Blok G dengan berbagai fasilitas.

Usai renovasi, baru pada 2 September 2013, Pasar Blok G Tanah Abang ini diresmikan langsung oleh Jokowi.

Awal-awal setelah diresmikan, pasar tersebut ramai dikunjungi pengunjung. Pedagang pun senang dengan keadaan itu.

Namun, kini keadaan tersebut berbanding terbalik.

"Tempat ini seperti mati suri," ujar Ahmad, salah satu pedagang pakaian olahraga yang masih bertahan di pasar itu, saat ditemui Kompas.com pada Senin (23/01/2017).

Ahmad yang kini menghuni salah satu kios di lantai dua menceritakan, kalau kondisi itu mulai berlangsung sejak Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia.

Halaman:



Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Perampok Jam Tangan Mewah di PIK 2 Ditembak

Melawan Saat Ditangkap, Perampok Jam Tangan Mewah di PIK 2 Ditembak

Megapolitan
Ada Dugaan Tindak Pidana, Kasus Pelecehan Seksual oleh Rektor Universitas Pancasila Naik ke Penyidikan

Ada Dugaan Tindak Pidana, Kasus Pelecehan Seksual oleh Rektor Universitas Pancasila Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Mengaku Malaikat, Wanita di Depok Ancam 'Tebalikin' Rumah Warga jika Tak Diberi Uang

Mengaku Malaikat, Wanita di Depok Ancam "Tebalikin" Rumah Warga jika Tak Diberi Uang

Megapolitan
Kiprah Politik Anies Baswedan : dari Ikut Konvensi Demokrat, Jadi Capres hingga Maju Cagub Jakarta Lagi

Kiprah Politik Anies Baswedan : dari Ikut Konvensi Demokrat, Jadi Capres hingga Maju Cagub Jakarta Lagi

Megapolitan
Marah Dikasih Uang Sedikit, 'Malaikat' di Depok Lempar Kue dari Toples

Marah Dikasih Uang Sedikit, "Malaikat" di Depok Lempar Kue dari Toples

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemkot Jakpus Pastikan 6.158 Hewan Kurban Sehat

Jelang Idul Adha, Pemkot Jakpus Pastikan 6.158 Hewan Kurban Sehat

Megapolitan
Anies Maju Pilkada Jakarta: Didukung PKS-PKB, Parpol Lain Masih Menimbang-nimbang

Anies Maju Pilkada Jakarta: Didukung PKS-PKB, Parpol Lain Masih Menimbang-nimbang

Megapolitan
Beda Poros Politik, Anies Dinilai Tak Cocok Duet dengan Kaesang di Pilkada Jakarta

Beda Poros Politik, Anies Dinilai Tak Cocok Duet dengan Kaesang di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Nasdem: Bagus, Tambah Semarak

Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Nasdem: Bagus, Tambah Semarak

Megapolitan
Kaesang Pangarep Dipertimbangkan Golkar di Pilkada Jakarta, Anies Baswedan Masih Mungkin Dibahas

Kaesang Pangarep Dipertimbangkan Golkar di Pilkada Jakarta, Anies Baswedan Masih Mungkin Dibahas

Megapolitan
Kemunculan Lawan Berat Setelah Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Ahmed Zaki: Sah-sah Saja...

Kemunculan Lawan Berat Setelah Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Ahmed Zaki: Sah-sah Saja...

Megapolitan
Wanita di Depok Mengaku Malaikat, Paksa Warga Beri Uang Rp 1 Juta Sambil Marah-marah

Wanita di Depok Mengaku Malaikat, Paksa Warga Beri Uang Rp 1 Juta Sambil Marah-marah

Megapolitan
Golkar Masih Tunggu Keputusan DPP Untuk Pilkada Jakarta 2024

Golkar Masih Tunggu Keputusan DPP Untuk Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pemkot Jakarta Pusat Lantik 97 Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan untuk Bertugas saat Idul Adha

Pemkot Jakarta Pusat Lantik 97 Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan untuk Bertugas saat Idul Adha

Megapolitan
Kebakaran Akibat Gas Bocor, Warga Bogor Alami Luka Bakar 30 Persen

Kebakaran Akibat Gas Bocor, Warga Bogor Alami Luka Bakar 30 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com