Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Blok G Tanah Abang Mati Suri, ke Mana Pedagang Pergi?

Kompas.com - 24/01/2017, 06:39 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Padahal, kata dia, saat Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, kondisi pasar masih ramai dikunjungi pembeli.

Hal itu terjadi, karena ada berbagai kegiatan hiburan untuk menarik pengunjung. Contohnya menonton film melalui layar raksasa di lantai tiga dan undian berhadiah.

"Dahulu sehari bisa jual 7 potong pakaian," ujar Ahmad.

(Baca: Pasar Blok G Tanah Abang Sepi sejak Jokowi Jadi Presiden)

Dengan jumlah penjualan seperti itu, Ahmad bisa mendapat omzet Rp 700.000 – Rp 1 juta per hari. Kondisi ini berbanding jauh dengan sekarang yang hanya bisa menjual 1 potong pakaian.

Bagaimana dengan fasilitasnya? Dari hasil pengamatan Kompas.com, bangunan yang sudah berdiri 28 tahun lebih ini sudah dilengkapi fasilitas eskalator di tiap lantainya. 

Namun, karena sepi, sekarang hanya satu eskalator di lantai dua yang difungsikan. Adapun untuk kamar mandi kecil atau toilet ada di tiap lantainya. 

Kembali ke jalan?

Kompas.com  memperoleh informasi dari salah satu pengelola Pasar Jaya Tanah Abang yang mengatakan, para pedagang telah kembali ke jalan.

"Pedagang telah kembali jualan di Jalan Jati baru di Tanah Abang," ujar pria yang tidak mau disebutkan identitasnya itu.

Meski begitu, lanjut dia, pedagang tidak berjualan di bahu jalan, tetapi di trotoar, gang, dan rumah-rumah penduduk di sekitar Jalan Jati baru.

Menurut dia, perkampungan warga di sana pun telah berubah fungsi menjadi pasar. Bahkan, ada satu jalan yang posisi di belakang Pasar Blok F ditutup pedagang untuk menjadi lokasi jualan.

Kompas.com lalu, mendatangi kawasan tersebut dan mendapati jalan itu yang sudah dipadati pedagang kaki lima. Dari hasil penelusuran diperoleh informasi bahwa Jalan Jati Baru memang sudah dari lama dijadikan kawasan berdagang oleh penjual.

Meski begitu, tak menutup kemungkinan ada beberapa pedagang dari Blok G yang berdagang di sana. Sayang dari beberapa pedagang yang ditemui Kompas.com hanya satu orang yang mau memberikan komentar.

Dia adalah Andi. Pedagang pakaian anak-anak itu mengaku kalau dahulu pernah berjualan di Pasar Blok G. Pria berusia 45 tahun ini bahkan mengaku sudah beberapa kali direlokasi ke pasar tersebut.

Halaman:



Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com