Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Sopir yang Disebut Lempar Uang Keluhkan Uber Putus Kemitraan Sepihak

Kompas.com - 26/01/2017, 08:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Ricco (30), mantan sopir Uber, menyayangkan langkah manajemen yang memutuskan kemitraan dengan dirinya secara sepihak. Kemitraan Ricco diputus setelah ada penumpang bernama Novella bercerita soal perlakuan Ricco saat menerima pesanan di Mal Central Park, Sabtu (21/1/2017) lalu.

"Dari pihak Uber, jujur belum ada klarifikasi. Di mana-mana kan seharusnya memanggil dulu kedua belah pihak baru bisa memutuskan," kata Ricco kepada Kompas.com, Rabu (25/1/2017) malam.

(Baca: Uber Putus Kemitraan "Driver" yang Lempar Uang Rp 10.000 ke Wajah Penumpangnya)

Menurut Ricco, dia sempat mendatangi kantor Uber untuk menceritakan permasalahan tersebut. Namun, belum ada pemanggilan terhadap dirinya, tiba-tiba Uber langsung memutus hubungan kemitraan.

"Seharusnya Uber profesional. Saya juga masuknya baik-baik. Kalau mau menyelesaikan masalah, panggil dulu kedua belah pihak, baru diputuskan seperti apa. Katanya kami (sopir) dianggap mitra, kok begini perlakuannya," tutur Ricco.

(Baca: Mantan Sopir Uber Bantah Lempar Uang Rp 10.000 ke Wajah Penumpangnya)

Permasalahan bermula ketika Ricco menerima pesanan perjalanan dari Novella. Awalnya, Novella menyebutkan melalui akun media sosialnya bahwa Ricco berlaku buruk terhadap konsumen, mulai dari tidak mau menunggu temannya hingga melempar uang Rp 10.000 ke wajahnya serta mengancam.

Namun, hal itu dibantah Ricco. Menurut dia, tidak pernah ada ancaman terhadap Novella. Selain itu, Ricco mengungkapkan dirinya menunggu Novella dan temannya hampir setengah jam di lobi mal saat sedang banyak kendaraan yang keluar masuk di sana.

Ricco juga mengaku emosi lantaran Novella tidak mau bayar tagihan perjalanan sebesar Rp 10.000. Menurut Ricco, tagihan sudah muncul di aplikasi disebabkan sudah start trip tetapi Novella minta Ricco menunggu satu orang temannya yang masih ada di dalam mal.

Ricco juga membantah melempar uang ke wajah Novella, tetapi melempar ke badannya. Terkait hal tersebut, Ricco mengakui kesalahannya dan meminta maaf karena tak menahan emosi.

"Jadi, tidak ada lempar uang ke muka, orang wajahnya saja enggak lihat ke saya, dia buang muka. Memang saya salah itu karena manusia bisa emosi, tetapi saya enggak dihargai sebagai sopir," kata Ricco.

(Baca: Cerita Penumpang yang Wajahnya Dilempari Uang Rp 10.000 oleh Sopir Uber)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com