Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firza Husein Tunggu Diperiksa Penyidik di Mako Brimob

Kompas.com - 31/01/2017, 21:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Aziz Yanuar, pengacara tersangka kasus dugaan makar, Firza Husein, mengatakan kliennya masih berada di dalam Markas Korps Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Firza yang disebut ditangkap polisi terkait kasus dugaan makar itu saat ini sedang menunggu untuk diperiksa penyidik di Mako Brimob.

"Jadi kalau menurut keterangan tadi itu belum diperiksa BAP (berita acara pemeriksaan), belum mulai," kata Aziz, saat dihubungi, Selasa (31/1/2017) malam sekitar pukul 19.40.

(Baca: Kapolda: Firza Husein Pegang Dana Makar)

Firza, lanjut Aziz, masih beristirahat sambil menunggu proses pembuatan BAP tersebut. Menurut Aziz, pengacara belum boleh menemui Firza di Mako Brimob.

"Iya, sejak awal kami enggak boleh masuk," ujar Aziz.

Aziz membantah kliennya terlibat atau menyimpan dana yang disebut untuk upaya makar, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan upaya menggulingkan kekuasaan.

"Kalau dituduh mendanai atau terlibat dalam pendanaan itu enggak benar. Karena yang bersangkutan hanya terlibat kegiatan sosial membantu anak-anak yatim, itu saja. Enggak pernah ada hal-hal yang berbau penggulingan kekuasaan," ujar Aziz.

(Baca: Firza Husein Dibawa ke Mako Brimob Terkait Kasus Dugaan Makar)

Saat ini pihak pengacara masih menunggu proses BAP terhadap Firza di Mako Brimob.

"Ya, kami akan nunggu proses BAP dimulai nanti kami akan dampingi, tunggu aja. Karena baru tadi kan ya ditahan," ujar Aziz.

Kompas TV Kapolri: Kasus Dugaan Makar Terus Diusut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com