Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir 2017, Ada "Underpass" Rasuna Said ke Mampang

Kompas.com - 01/02/2017, 03:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah underpass atau terowongan yang menghubungkan Jalan Rasuna Said dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, akan dibangun pada 2017. Underpass itu ditargetkan sudah dapat dioperasikan akhir tahun ini.

Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo menjelaskan, dengan adanya underpass ini, kendaraan dari arah Jalan Rasuna Said yang hendak langsung ke arah Mampang tak perlu lagi melintas di perempatan Kuningan. Hal yang sama berlaku sebaliknya.

"Underpass-nya dari simpang Kuningan sampai simpang Mampang. Di situ dari dua simpang kita buatkan underpass dua sisi, dari sisi selatan ke utara, utara ke selatan," kata Heru di Balai Kota, Selasa (31/1/2017).

Menurut Heru, pembangunan underpass yang menghubungkan Jalan Rasuna Said dan Mampang Prapatan merupakan bagian dari proyek pembangunan enam simpang tak sebidang di seluruh Jakarta pada tahun ini. Tiga merupakan underpass, sedangkan tiga lainnya flyover (jalan layang).

Selain di Rasuna Said-Mampang, Heru menyebut dua underpass lainnya dibangun di Jalan Kartini, Jakarta Selatan dan Matraman, Jakarta Timur. Sedangkan tiga flyover dibangun di Cipinang Lontar, Jakarta Timur; Pancoran, Jakarta Selatan; dan Bintaro, Jakarta Selatan.

Menurut Heru, proses pembangunan proyek enam simpang tak sebidang di seluruh Jakarta pada tahun ini sudah dimulai Januari ini. Proyek dimulai dengan pelebaran jalan sebagai pengganti untuk jalan yang lahannya digunakan untuk kegiatan konstruksi.

"Ada lahan yang terganggu karena pembangunan sehingga butuh lajur pengganti. Nah lajur pengganti ini yang kita siapkan. Jadi pelebaran ke sisi samping," ujar Heru.

Pembangunan enam proyek simpang tak sebidang di seluruh Jakarta dikerjakan oleh enam kontraktor berbeda. Total anggarannya diketahui mencapai Rp 700 miliar. Menurut Heru, proses lelang dilaksanakan pada November tahun lalu.

"Mudah-mudahan Februari ini konstruksinya sudah dimulai. Akhir tahun 2017 selesai semua. Mohon doa restunya agar kita bisa selesaikan tepat waktu," ujar Heru.

Kompas TV "Underpass" Gembrong Tergenang, Ada Sabotase?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com