Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Pemprov DKI dan KPU Tanggung Jawab jika Ditemukan KTP Ganda

Kompas.com - 04/02/2017, 20:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, semakin banyak potensi kecurangan yang terjadi menjelang pemungutan suara pada Pilkada DKI 2017. Salah satunya yakni soal KTP ganda. Anies mengaku mengetahui informasi adanya KTP ganda sejak dua pekan lalu.

"Kami sudah melihat data-data tentang KTP ganda, bahkan ada gambar-gambar KTP gandanya bukan cuma satu orang, dua orang, tapi banyak orang," ujar Anies di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017).

Anies meminta Pemprov DKI Jakarta dan KPU DKI Jakarta untuk bertanggung jawab apabila ditemukan adanya KTP ganda yang berpotensi menimbulkan kecurangan dan merusak jalannya demokrasi.

"Pemda DKI harus bertanggung jawab, KPUD bertanggung jawab, dan jangan merusak demokrasi kita. Jangan merusak aspirasi," kata dia.

Anies menyebut masyarakat akan marah apabila terjadi kecurangan dan kecacatan dalam demokrasi. Terkait beredarnya gambar E-KTP di media sosial dengan NIK dan alamat yang berbeda namun memiliki foto orang yang sama, Anies menyebut pemerintah dan penyelenggara pemilu harus bisa menjelaskan permasalahan tersebut.

"Saya minta kepada Pemda DKI untuk menjelaskan masalah ini dan KPUD untuk menjelaskan masalah ini, Panwas juga harus ada penjelasan," ucap Anies. (Baca: Beredar Gambar E-KTP Orang yang Sama sebagai Pemilih, Ini Kata KPU DKI)

Komisioner KPU DKI Jakarta pokja pemutakhiran data pemilih Moch Sidik sebelumnya mengatakan adanya pemalsuan E-KTP dengan nama dan alamat yang berbeda namun foto orang yang sama.

Dari tiga E-KTP yang ada dalam gambar yang beredar di media sosial, tertulis nama Mada, Saidi, dan Sukarno. Sidik mengatakan NIK dalam ketiga E-KTP tersebut terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2017.

Namun, foto dalam gambar E-KTP yang beredar itu dipalsukan menggunakan foto orang yang sama.

"Misalnya Pak Mada, itu fisiknya ada, orangnya ada Pak Mada itu dengan KTP-nya, cuma yang di-share itu fotonya berbeda. Jadi foto Pak Mada-nya ditutup oleh foto orang yang enggak bertanggung jawab itu," ujar Sidik saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Kompas TV Tidak Terdaftar di DPT dan DP4, Suara Hangus!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com