Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukcapil DKI Bantah Pernyataan Anies soal Jumlah Penerima Suket

Kompas.com - 06/02/2017, 20:19 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Edison Sianturi membantah telah mengeluarkan sebanyak 178.000 surat keterangan (suket) untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 seperti yang disampaikan calon gubernur DKI Anies Baswedan.

Suket merupakan pengganti e-KTP bagi warga yang sudah merekam data namun belum memiliki fisik e-KTP.

Edion menjelaskan, hingga 29 Januari 2017, jumlah Suket yang dikeluarkan Dinas Dukcapil baru mencapai 57.763 lembar.

"Suket jumlahnya yang telah kami update sebanyak 57.763 per tanggal 29 Januari. Nggak ada itu (yang mengatakan sampai 178.000)," ujar Edison di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).

Edison menyampaikan, petugas Dukacapil juga telah menempelkan seluruh daftar pemilih tetap (DPT) yang memiliki suket di seluruh kelurahan di Jakarta. Hal itu, kata Edison dilakukan guna menunjukkan transparansi Pemprov DKI terkait penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dengan dibukanya daftar pemilik suket, diharapkan warga bisa membantu mengawasi pelaksanaan Pilkada DKI pada 15 Februari 2017.

"Sudah ditempel suket-suket di semua kelurahan, kami sudah publikasikan. Semuanya sudah ditempel  dan dipadankan dengn DPT. Misalnya di Johar baru semuanya sudah ditempel di (kelurahan) Johar Baru," ujar Edison.

(Baca: Suket Dapat Digunakan Lagi jika Pilkada DKI Berlangsung Dua Putaran)

Anies sebelumnya menyebut ada 178.000 surat keterangan (suket) yang sudah dikeluarkan Dinas Dukcapil. Anies juga meminta Disdukcapil DKI Jakarta untuk membuka data penerima suket.

"Kami ingin tahu ini siapa mereka itu, DPT saja boleh dibuka, DPT saja kita boleh tahu siapa, kenapa surat keterangan 178.000 ini kita tidak bisa akses," kata Anies di Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017).

(Baca: Anies Minta Pemprov DKI Buka Data 178.000 Orang Penerima Suket)

Kompas TV Anies Optimis Dukungan pada Dirinya Kian Tinggi


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com