Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Tidak Mungkin Saya Beri Restu kalau Agus Tidak Mampu

Kompas.com - 08/02/2017, 17:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan tidak mungkin memberi restu anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, maju di Pilkada DKI 2017 jika tidak punya kemampuan.

SBY menilai Agus yang punya karier baik di TNI mampu untuk memimpin pemerintahan di Jakarta. SBY menyebut putra sulungnya itu berani dengan segala risiko meninggalkan TNI untuk terjun pada Pilkada DKI.

"Saya sudah beri lampu hijau restu, majulah dalam kompetisi pilkada Jakarta ini. Tidak mungkin saya berikan restu kalau dia tidak mampu," kata SBY.

Hal itu dia sampaikannya di hadapan paguyuban Rakyat Tangguh Republik Wibawa (RTRW), Laskar masyarakat kreatif (LMK) dan relawan, yang hadir di Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/2/2017).

SBY bercerita pengalamannya memimpin republik ini selama dua periode. Kata SBY, ada lebih dari 50 gubernur yang dia pimpin serta ratusan bupati dan walikota.

SBY tahu tugas dan kewajiban gubernur, kewajiban, dan rapor setiap gubernur selama memimpin. Ada yang rapornya baik, ada pula yang rapornya biasa-biasa saja.

"Saya yakin di hadapan Allah jika Tuhan izinkan dan rakyat beri mandat ke Agus, dia mampu memimpin Jakarta," ujar SBY.

SBY membandingkan, di dalam negeri atau belahan negara lain ada gubernur atau perdana menteri yang dilantik bahkan saat usianya lebih muda dari Agus.

SBY juga menceritakan kariernya menjadi presiden di republik ini. Hanya dalam sepuluh tahun, lanjut SBY, saat dia masih berpangkat kolonel pada 1994, dia dapat menjadi presiden pada 2004.

"Padahal, pada usia yang sama, 39 tahun AHY, 39 saya yang dulu, AHY jauh lebih hebat dan prestasi," ujar SBY.

Oleh Karenanya, SBY meminta pendukung tidak ragu cerita ke kerabat dirinya merestui Agus karena yakin anaknya mampu.

"Menjadi gubernur yang baik," ujar SBY.

Kompas TV SBY Tegaskan Demokrat Bukan Partai Kiri dan Kanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com