Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Tak Tercantum Dalam DPT, Warga Bisa Pakai E-KTP atau Suket

Kompas.com - 08/02/2017, 20:50 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPUD Jakarta Selatan, Muhammad Ikbal, mengatakan warga DKI Jakarta yang telah masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan diberikan formulir A6 oleh petugas. Formulir itu berguna untuk menunjukan bahwa warga tersebut memang mempunyai hak pilih dalam Pilkada DKI Jakarta.

Ikbal mengatakan, warga DKI yang tidak mendapat formulir A6 tetap akan bisa menggunakan hak pilihnya saat berlangsungnya pemungutan suara pada 15 Februari 2017.

"Dengan catatan yang bersangkutan membawa E-KTP atau Suket (surat keterangan) yang membuktikan bahwa yang bersangkutan sudah melakukan perekaman E-KTP," ujar Ikbal di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2017).

Ikbal menambahkan, pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT nantinya saat hari pencoblosan menyerahkan E-KTP atau Suket kepada petugas TPS. Namun mereka harus menggunakan hak suaranya sesuai dengan alamat tinggal masing-masing. Setelah itu, petugas TPS akan mengecek kebenaran E-KTP atau Suket tersebut.

Jika data dirinya benar, pemilih baru dapat mencoblos di TPS tersebut.

"Kalau pemilih kategori ini tidak bisa mencoblos di TPS lain. Harus sesuai alamatnya," kata dia.

Tak hanya itu, pemilih yang menggunakan E-KTP atau Suket juga diwajubkan mengisi surat pernyataan sebelum menggunakan hak pilihnya. Surat pernyataan tersebut berbunyi bahwa data di E-KTP dan Suket pemilih sesuai dengan data diri aslinya.

Jika terbukti berbohong, pemilih tersebut dapat dikenakan sanksi pidana.

"Untuk kategori ini bisa menggunakan hak pilihnya di satu jam terakhir atau pukul 12.00 sampai 13.00 WIB dan memilihnya harus sesuai dengan alamat di KTP-nya," kata Ikbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com