JAKARTA, KOMPAS.com — Country General Manager Isentia, Luciana Budiman, menyebut ada tiga isu hoax yang belakangan marak diperbincangkan di masyarakat. Ketiganya mengenai kedatangan 10 juta pekerja asal China; wafatnya mantan Presiden RI, BJ Habibie; dan miringnya jembatan Cisomang.
"Kami melakukan pemantauan terhadap isu-isu hoax selama tiga bulan terakhir melalui media sosial. Kami memantau ada tiga isu besar selama kurun waktu dua bulan terakhir ini, yaitu 31 Desember hingga 24 Januari," kata Luci melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/2/2017).
Luci menyebut, isu mengenai kedatangan 10 juta pekerja asal China diperbincangkan hingga dalam 1.224 percakapan. Sementara itu, mengenai wafatnya presiden ketiga, BJ Habibie, dan miringnya jembatan Cisomang hanya diperbincangkan kurang dari 100 percakapan di media sosial.
"Ini menunjukkan bahwa sebenarnya orang Indonesia sudah mulai bisa memilih dan memilah mana fakta yang perlu disebarluaskan dan mana berita yang belum valid,” ujar Luci.
Khusus untuk isu 10 juta pekerja asal China, Luci menyebut perbincangan tidak hanya terjadi di ranah media sosial, tetapi juga di media tradisional.
Ia menyebut, terdapat 118 artikel di berbagai media yang membahas tentang isu ini. Dari 118 artikel di media tradisional, Luci menyebut 54 persennya berasal dari media online, 43 persen dari surat kabar, dan 3 persen dari televisi dan majalah.
"Sementara itu, di ranah media sosial, Twitter menyumbang 86,74 persen pembicaraan, diikuti oleh Facebook 10,85 persen. Sisanya adalah forum online dan blog," papar Luci.
Berdasarkan pemantauannya, Luci menyebut media konvensional cenderung memilih bersikap netral dalam memberitakan hal yang belum diketahui validitasnya.
Sementara itu, di media sosial, ia menyebut sebagian netizen telah mengambil sentimen positif atau negatif.
Luci menyebut, sikap netral merupakan keunggulan media konvensional. Karena itu, ia menilai, media konvensional mampu memberikan edukasi bagi masyarakat untuk tidak turut membantu menyebarkan hoax sebagai penyeimbang media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.