Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Ahok Sebut Bukti Komunikasi SBY-Ma'ruf Amin Legal

Kompas.com - 09/02/2017, 17:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Humphrey Djemat, kuasa hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan bahwa tim kuasa hukum memiliki bukti adanya pembicaraan melalui telepon antara Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pembicaraan antara Ma'ruf dan SBY itu sempat ditanyakan Humphrey dalam sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).

"Dikesankan bahwa bukti itu dimiliki kuasa hukum (Ahok) dengan melanggar hukum, sadapan, rekaman, transkrip, itu tidak benar. Bukan itu yang kami miliki," kata Humphrey di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Humphrey menegaskan, tim kuasa hukum Ahok memiliki bukti adanya percakapan antara Ma'ruf dan SBY. Namun, bukti tersebut hanya akan diungkapkan di pengadilan.

"Kalau ada pihak yang mempersoalkan melalui jalur politik, ada upaya apa pun, angket, dengan asumsi barang bukti (pembicaraan) kami merupakan suatu yang bersifat ilegal, melanggar hukum, tegas kami sampaikan itu tidak benar, kami sudah perhitungkan sebelumnya," ucap Humphrey.

"Kami tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum, tetapi kami punya sesuatu," ucap Humphrey lagi.

(Baca: Pengacara Ahok Tanya soal Telepon dari SBY kepada Ketua Umum MUI)

Sementara itu, koordinator tim kuasa hukum Ahok, Fifi Leiti Indra, menegaskan bahwa bukti adanya pembicaraan antara Ma'ruf dan SBY diperoleh tim kuasa hukum Ahok dari jalur yang tidak melanggar hukum. Dia membantah jika bukti pembicaraan itu diperoleh dari lembaga pemerintahan.

"Pokoknya bukan dari negara, bukan kejaksaan, bukan polisi," kata Fifi.

(Baca: Ahok dan Ma'ruf Amin Saling Memaafkan...)

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Ke-8 Dugaan Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com