Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Hadir di Acara Ini Dibaiat untuk Pilih Agus-Sylvi

Kompas.com - 09/02/2017, 18:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, menggelar acara Doa Bersama untuk Satukan Umat Jakarta, Kamis (9/2/2017), di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam kegiatan itu, warga yang datang dibaiat untuk memilih Agus-Sylvi pada hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta, yakni Rabu (15/2/2017).

Proses baiat dipandu seseorang bernama Munawir Asri. Saat proses pembaiatan, semua warga yang hadir tampak diminta berdiri dan mengucapkan sumpah untuk memilih Agus-Sylvi.

"Siap memenangkan Agus-Sylvi?" tanya Munawir yang dijawab "siap" oleh warga yang hadir.

"Untuk memberi keyakinan kepada beliau berdua, beliau butuh suara dan keyakinan kita. Sambil angkat tangan, ikuti yang saya baca," ujar Munawir sambil mengacungkan jari telunjuknya.

(Baca: SBY dan Agus-Sylvi Hadiri Acara Doa Bersama di GOR Duren Sawit)

Munawir memandu semua warga yang datang untuk mengikuti sumpah yang dibacakannya. Pembacaan sumpah diawali dengan pembacaan syahadat secara bersama-sama. Isi sumpahnya adalah sebagai berikut:

"Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Melihat, Yang Maha Mendengar, dengar kesaksian kami ya Allah untuk berjanji memilih nomor satu, memenangkan Agus-Sylvi, untuk menjadi gubernur Muslim di Jakarta. Jika gubernur Muslim, kebijakannya akan menguntungkan orang-orang Muslim."

Setelah itu, Munawir meminta warga yang hadir untuk meneriakkan kata "siap" sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan mengucapkan takbir.

"Siapa yang sudah dibaiat, bila sampai waktunya tidak memilih nomor satu, maka akan menerima risikonya," ucap Munawir menutup prosesi baiat.

Sementara itu, saat diberi kesempatan menyampaikan sambutan, Agus berjanji jika nantinya terpilih, dia akan banyak menjalankan kebijakan yang berpihak kepada umat Islam.

"Mayoritas warga Jakarta, 85 persen beragama Islam. Jadi, Jakarta akan bahagia kalau umat Islamnya bahagia," kata Agus.

Saat proses baiat, Agus mengaku takjub.

"Tadi saya bergetar saat kami dibaiat untuk menyatukan suara umat Islam dan memenangkan Agus-Sylvi," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com