Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Allah Belum Mengizinkan Saya dan Bu Sylvi Memimpin Jakarta

Kompas.com - 15/02/2017, 22:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — 
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, meminta maaf kepada pendukung dan pemilihnya atas hasil perolehan suara Pilkada DKI 2017 menurut hasil hitung cepat sejumlah lembaga.

Agus menganggap perolehan suara tersebut menandakan dirinya belum berhasil memenuhi harapan para pendukung untuk memimpin Jakarta.

Namun, Agus yakin ada hikmah di balik kegagalannya dan dia yakin Tuhan punya rencana lain untuknya.

"Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa belum mengizinkan saya dan Ibu Sylvi untuk menjadi pemimpin Jakarta. Saya yakini rencana dan keputusan Allah SWT selalu benar dan selalu lebih baik daripada rencana manusia," kata Agus, di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2016).

(Baca: Agus: Secara Kesatria dan Lapang Dada, Saya Menerima Kekalahan)

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Agus dan cawagub pasangannya, Sylviana Murni, memperoleh suara paling sedikit dibanding dua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta yang lain.

Agus mengakui kekalahannya dan mengucapkan terima kasih kepada relawan dan anggota tim pemenangan yang selama ini telah mendampinginya berkampanye.

Ucapan terima kasih juga dia sampaikan kepada pimpinan partai-partai pengusungnya, yakni Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

"Saya merasa sangat bangga terhadap seluruhnya yang sampai malam hari ini masih menunjukkan soliditas dan semangatnya. Saya sangat bangga. Tetaplah tegar, sabar, jangan kecil hati. Insya Allah semua ada hikmahnya," ucap Agus.

Kompas TV AHY mengaku menerima apapun hasil yang ada, meski dirinya dinyatakan memiliki suara paling sedikit dibandingkan dua pasangan calon lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com