JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjawab soal kemungkinan empat partai pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni beralih menjadi pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Bila itu terjadi, kata Ahok, tak menutup Anies-Sandiaga pada putaran kedua akan menang karena memperoleh sekitar 57 persen suara.
Perhitungan ini berdasarkan hasil hitung cepat yang memperlihatkan bahwa Anies-Sandi mendapat 39 persen suara, sedangkan Agus-Sylvi mendapat 17 persen.
(Baca juga: Anies: Saya Tidak Kampanye, tetapi Diundang ke Mana-mana)
Sementara itu, Ahok pada putaran pertama mendapat 42 persen.
"Tergantung membaca matematikanya. Kalau tim saya bilang, 'Tenang Pak, 60 persen orang Jakarta enggak suka Anies'," kata Ahok dalam acara Mata Najwa, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Ahok menambahkan, dia memercayai bahwa setiap paslon memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk Anies-Sandi.
Kelebihan dan kekurangan itulah yang akan dinilai warga.
"Yang melihat kelebihan Mas Anies 40 persen, yang melihat kekurangan 60 persen," kata Ahok.
Sementara itu, kata Ahok, ada 42 persen yang masih berharap Ahok kembali memimpin Jakarta.
(Baca juga: Ahok: Penak Zamanku Toh Jadi Gubernur?)
Mantan Bupati Belitung Timur itu percaya bahwa warga tersebut memilih dia dan Djarot karena kinerja mereka selama ini.
Oleh karena itu, dia memilih lebih baik bekerja dan meninggalkan kenangan positif di Jakarta.
"Gubernur namanya Ahok kerjanya ini, ini, sampai 2017 Oktober. Kalau dia merasa jangan-jangan Ahok lebih bisa kerja nih daripada ngomong, tambah (lagi) lima tahun (memimpin Jakarta)," kata Ahok.