Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Akui Ada Pemilihan Tak Sesuai Prosedur di TPS Rawa Bebek

Kompas.com - 27/02/2017, 07:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mengakui adanya pemilihan yang tak sesuai prosedur di tempat pemungutan suara (TPS) Rawa Bebek.

Pemilihan tak sesuai prosedur itu berkaitan dengan warga relokasi dari Bukit Duri ke Rawa Bebek.

Komisioner KPU DKI Jakarta Dahlia Umar menyampaikan, pada saat daftar pemilih tetap (DPT) belum ditetapkan, KPU DKI sudah mendata semua penghuni kawasan Bukit Duri. Ketika itu, warga Bukit Duri belum direlokasi.

(Baca juga: Wakil Duta Besar Uni Eropa Memantau TPS Rusun Rawa Bebek)

Menjelang penetapan DPT, KPU DKI baru mengetahui bahwa ada sebagian warga yang sudah pindah dan langsung didata sebagai pemilih di Rawa Bebek Jakarta Timur.

Sementara itu, warga yang tidak pindah ke Rawa Bebek masih didaftarkan di Bukit Duri. Kebijakan itu berlaku bagi pemilih yang belum jelas akan pindah atau tidak.

Setelah DPT ditetapkan, kata Dahlia, tak menutup kemungkinan masih ada warga yang sudah ditetapkan sebagai pemilih di Bukit Duri yang pindah ke Rawa Bebek. Oleh karena itu, mereka tak terdata di Rawa Bebek.

"Kemarin ada kebijakan yang setahu saya, akhirnya karena mereka (warga Bukit Duri) sudah terlanjur pindah ke Rawa Bebek, akhirnya mereka meminta menggunakan hak pilih di situ (Rawa Bebek)," kata Dahlia Umar kepada Kompas.com di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (27/2/2017).

Dahlia menambahkan, para pemilih seharusnya memakai mekanisme pemindahan pemilih agar ada kejelasan bahwa mereka terdaftar dan menggunakan hak pilih di tempat baru.

Namun, karena jumlah pemilih relokasi Bukit Duri cukup banyak, diambil kebijakan lain.

"Untuk selanjutnya tak diperbolehkan lagi. Orang yang sudah ada di daftar pemilih harus kembali ke TPS yang sudah ditentukan. Sementara yang pindah harus karena alasan tertentu, tugas, sakit, sekolah. Kami sudah catat kejadian di Rawa Bebek dan akan mutakhirkan (putaran kedua)," kata Dahlia.

(Baca juga: Ini Penyebab Banyak Warga Rusun Rawa Bebek Tak Bisa Mencoblos)

Temuan pemilihan tak sesuai prosedur ini diungkapkan oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP).

Mereka menemukan 60 warga yang terdaftar di DPT Bukit Duri, alamat KTP di Rawa Bebek, tetapi menggunakan hak pilih di TPS 141, Rusun Rawa Bebek, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung. Pemilih tersebut mencoblos di TPS tanpa menggunakan form A5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com