Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecepatan Transjakarta Cares Tak Boleh Lebih dari 50 Km/Jam

Kompas.com - 03/03/2017, 16:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diluncurkan Oktober 2016, Transjakarta Cares menjadi andalan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam melayani kaum difabel dan lansia. Transjakarta Cares beroperasi untuk mempermudah mobilitas para penyandang disablitas di Jakarta.

Keberadaan layanan ini tentu tak lepas para petugas yang sabar melayani para pengguna.

Nazir (24), telah menjadi sopir Transjakarta Cares sejak layanan itu dibuka. Nazir mengatakan, meski tugasnya sebagai sopir, dia juga diberi pelatihan bagaimana cara melayani para penyandang disabilitas.

Dalam berkendara contohnya, para sopir Transjakarta Cares tidak boleh melaju melebihi kecepatan 50 km/jam. Soalnya, banyak pengguna yang dilayani merupakan penderita tunadaksa.

"Iya, kami nggak boleh bawa mobil lebih dari 50 km/jam. Kadang penderita tunadaksa itu kagetan," ujar Nazir kepada Kompas.com di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2017).

Nazir mengatakan, sampai saat ini dia belum menemui kendala berarti saat menjadi petugas Transjakarta Cares.

"Kalau pun kadang dia (penumpang) kayak ngomel-ngomel gitu, ya kami tetap dengarkan, tetap sabar juga," ujar Nazir.

Senada dengan Nazir, Hendar (29), staf Transjakarta Care yang lain juga mengatakan, kesabaran menjadi kunci utama dalam melayani para penyandang disablitas. Setiap hari, lanjut Hendar, para petugas wajib melayani para penyandang disabilitas sampai ke tujuan mereka tak peduli seberapa jauh tujuan tersebut.

"Yang penting masih di Jakarta," kata Hendar.

Hendar mengatakan, selain menjemput warga ke rumahnya, petugas juga menemani ketika penumpang naik bus transjakarta. Setelah sampai di halte tujuan, akan ada petugas lain yang mengantar warga ke lokasi tujuannya.

"Jadi mereka pasti ditemani sampai tujuan," kata Hendar.

Ia mengatakan, selama bekerja menjadi petugas yang melayani penyandang disabilitas, dirinya merasa tambah semangat untuk menjalani pekerjaan itu.

"Kami lihat para pelanggan, semangat hidupnya tinggi. Dengan kekurangan saja mereka tetap semangat beraktivitas," kata Hendar.

Transjakarta Cares resmi beroperasi pada Oktober 2016. Selama ini sudah ada 26 unit Transjakarta Cares yang dioperasikan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transjakarta. Seluruh unit tersebut melayani seluruh warga penyandang disabilitas di seluruh wilayah di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com