Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Agus-Sylvi: Ahok dan Anies Sama-sama Oportunis

Kompas.com - 03/03/2017, 18:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Rachland Nashidik, menilai ada kesamaan antara dua cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan.

Kesamaan itu disebut Rachland jadi alasan kubu Agus-Sylvi tidak berencana mendukung pasangan Basuki-Djarot Saiful Hidayat atau Anies-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Ahok (sapaan Basuki) dan Anies sama-sama oportunis. Bila minta pendapat saya, akan saya jawab kalau serahkan saja kepada warga Jakarta pendukung Agus-Sylvi untuk memilih berdasar keyakinan dan hati nurani masing-masing," kata Rachland, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/3/2017) sore.

Rachland menjelaskan, alasan kubunya tidak mendukung Basuki-Djarot karena Agus-Sylvi merupakan pasangan calon yang sangat mengkritisi kebijakan pasangan petahana itu pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.

Hal yang dikritisi khususnya tentang konsep pembangunan Pemprov DKI yang dinilai Agus tidak manusiawi karena kerap diwarnai penggusuran.

"AHY adalah pengritik terkeras ideologi developmentalis Ahok yang sudah usang itu. Apa namanya bila AHY berbalik mendukung Ahok?" ucap Rachland.

Politisi Partai Demokrat itu kemudian mengungkapkan alasannya tidak dapat mendukung Anies-Sandi karena dianggap sebagai figur yang tak terpercaya. Terutama sosok Anies, dinilai Rachland sebagai seorang oportunis.

"Dulu dia (Anies) menghajar Prabowo, setelah kalah dari konvensi calon presiden Partai Demokrat dan lompat ke kubu Jokowi. Kini, demi tiket calon gubernur DKI, dia tak sungkan bersekutu dengan Prabowo yang dulu dikutuknya," ujar Rachland.

Pernyataan dari internal Partai Demokrat yang tidak akan mendukung salah satu pasangan calon pada putaran kedua sebelumnya telah disampaikan Ketua Bidang Media Sosial Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Roy Suryo.

Menurut Roy, alasan cenderung bersikap nonblok karena sejak awal Partai Demokrat mengusung pasangan calonnya sendiri, Agus-Sylvi.

Menurut Roy, jika Partai Demokrat ada kesamaan dengan kubu kandidat lain, maka sejak awal mereka tidak perlu mengusung Agus-Sylvi.

(Baca: Roy Suryo: Kemungkinan Besar Partai Demokrat Nonblok pada Putaran Kedua)

Kompas TV Kamis (2/3) kemarin, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan bertemu dengan Gerbang Jakarta. Kelompok relawan ini, pada putaran pertama pilkada DKI Jakarta mendukung pasangan calon Agus-Sylvi. Dalam pertemuan ini, salah seorang relawan memberikan cincin kepada Anies sebagai bentuk dukungan. Bagi Anies, bergabungnya Gerbang Jakarta menjadi kekuatan baru dalam menghadapi putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com