Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Milih Sandi Ya Enggak Apa-apa, tapi Jangan Membenci"

Kompas.com - 09/03/2017, 18:41 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai proses Pilkada DKI Jakarta 2017 membuat situasi politik menghangat, khususnya dalam perbincangan di media sosial. Sandiaga mengaku juga sering "diserang" di media sosial.

"Kemarin ada beberapa ada di wall saya, jelek-jelekin saya, yuk duduk yuk, kita cari apa masalahnya. Kalau memang enggak memilih Sandi ya enggak apa-apa, tapi jangan terus membenci," ujar Sandiaga, di Posko Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2017).

Sandiaga mengaku hanya bisa menggaruk-garuk kepala saat mengetahui "diserang" oleh netizen yang tidak menyukainya.

Dia merasa heran terhadap seseorang yang terlalu fanatik terhadap salah satu pasangan calon gubernur dan merasa tidak rela jika jagoannya tidak menang pada Pilkada DKI.

"Ada yang bilang kalau misalnya Pak Basuki enggak kepilih gue keluar dari Jakarta, jangan gitu. Kita pastikan Jakarta itu rukun-rukun saja, aman-aman saja," ucap Sandiaga.

(Baca: Sandiaga: Kita Tidak Ingin Ada Gerakan "Asal Bukan Ahok")

"Jakarta will be fine kok kalau misalnya Anies yang mimpin, Pak Basuki yang mimpin, kan juga oke-oke saja," kata Sandiaga.

Sandiaga menuturkan, dirinya telah mendapatkan dukungan dari berbagai organisasi masyarakat dan dititipkan pesan agar pada Pilkada DKI 2017 tidak mendiskreditkan pasangan calon lain.

"Jangan pernah mencoba mendiskreditkan suatu kubu atau kubu yang lain, toh kita tingkatkan persatuan kita," ujarnya.

Kompas TV Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta no.3, Sandiaga Uno meminta persoalan pasangan Basuki - Djarot yang walk out pada acara penetapan pasangan Cagub-Cawagub pilkada dki Jakarta putaran dua yang digelar KPUD DKI semalam tidak diperpanjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com