Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Margonda Arah Jakarta Lebih Lancar karena "Contra Flow"

Kompas.com - 13/03/2017, 09:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Kondisi lalu lintas di Jalan Margonda, Depok, yang mengarah ke Jakarta terpantau lancar saat ada penerapan sistem contra flow atau melawan arus, Senin (13/3/2017) pagi.

Kepadatan kendaraan yang biasanya terjadi di beberapa titik di Jalan Margonda terpantau berkurang saat penerapan sistem tersebut, seperti di ruas jalan sekitar depan Depok Town Square dan depan jalan akses ke Stasiun Pondok Cina.

Contra flow di Jalan Margonda dilakukan dengan mengambil satu lajur ruas jalan arah Citayam (dari arah Jakarta) untuk kendaraan arah sebaliknya. Selain di Jalan Margonda, sistem contra flow di Depok pada Senin pagi ini juga diberlakukan di Jalan Juanda.

Contra flow di Jalan Juanda dilakukan dengan cara mengambil sebagian ruas jalan arah Jalan Raya Bogor untuk kendaraan arah sebaliknya. Seperti di Jalan Margonda, lalu lintas di ruas Jalan Juanda yang mengarah ke pertigaan Margonda (arah Jakarta) juga lancar.

Tak ada kepadatan kendaraan yang biasa terjadi sampai sekitar pertigaan Jalan Yusuf. 

Sistem contra flow di Jalan Margonda dan Juanda Depok diberlakukan pada pukul 06.00-08.00. Penerapannya dilakukan dengan mengefektifkan penggunaan ruas jalan, yakni dengan cara memprioritaskan lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Jakarta pada pagi hari, dan melakukan hal yang sama untuk arah sebaliknya pada sore hari.

Penerapan contra flow dilatarbelakangi kemacetan yang kerap terjadi terhadap lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Jakarta saat pagi.

Khusus di Jalan Margonda, pemberlakuannya pada awalnya akan dilakukan untuk ruas jalan dari pertigaan Juanda hingga flyover Universitas Indonesia (UI).

Namun pada pagi ini, penerapannya terpantau hanya dilakukan hingga ruas jalan depan sekitar Depok Town Square.

Ditemui ketika memantau penerapancontra flow, Kepala Satlantas Polres Kota Depok Komisaris Sutomo mengatakan tak jadi diberlakukannya contra flow hingga flyover UI karena tidak adanya kemacetan lalu lintas kendaraan arah Jakarta.

"Kan dilihat dulu, kalau memang perlu baru diterapkan," ujar Sutomo.

Kompas.com/Alsadad Rudi Sistem

Secara keseluruhan, Sutomo mengaku puas dengan hasil penerapan contra flow pada pagi ini. Dia menilai titik kepadatan kendaraan berkurang selama penerapan contra flow.

"Seperti antrean yang biasa sampai (sekitar Hotel) Bumi Wiyata tadi tidak ada," kata Sutomo.

Sutomo memastikan contra flow akan kembali diterapkan pada nanti sore, tepatnya pada pukul 16.00-18.00 dengan memprioritaskan kendaraan yang datang dari arah Jakarta.

Sehingga nanti sore, giliran satu lajur ruas Jalan Margonda arah Jakarta yang akan diambil untuk kendaraan yang datang dari arah sebaliknya.

Kompas TV Sistem Lawan Arus Akan Diberlakukan Situasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com