JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menunjukkan bahwa mayoritas pengguna media sosial merasa puas dengan kinerja pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, mengatakan, dari 58,9 persen pengguna media sosial, 73,6 persen di antaranya puas dengan kinerja Ahok-Djarot selama memimpin Pemprov DKI Jakarta. Sementara itu, 26,4 persen lainnya menyatakan tidak puas.
"Mayoritas pengguna media sosial sesungguhnya menyatakan puas dengan kinerja Ahok-Djarot sebagai incumbent (petahana)," ujar Rully saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/3/2017).
Meskipun puas terhadap kinerja Ahok-Djarot, namun mereka lebih memilih pasangan cagub-cawagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Rully menyebut ada tiga alasan.
"Pertama, mayoritas pengguna media sosial ingin Jakarta punya gubernur baru. Sebesar 54,33 persen menyatakan bahwa mereka ingin gubernur baru," kata dia.
Kemudian, alasan kedua berkaitan dengan dugaan kasus penodaan agama yang dituduhkan kepada Ahok. Sebanyak 56 persen pengguna media sosial menyakini bahwa pernyataan Ahok menodakan agama.
Sementara itu, sebanyak 31,4 persen menilai Ahok tidak menodakan agama dan sisanya, sebanyak 12,6 persen tidak menjawab.
Alasan ketiga yakni 58,25 persen responden menyatakan tidak rela dipimpin oleh terdakwa dugaan kasus penodaan agama. Yang menyatakan rela hanya sebanyak 28,45 persen dan 13,3 persen tidak menjawab. (Baca: LSI Denny JA: Pendukung Ahok Banyak di Twitter, Anies di Facebook)
Dengan demikian, meskipun mayoritas pengguna media sosial puas dengan kinerja Ahok-Djarot, mereka lebih memilih Anies-Sandi.
"Ini merupakan sisi lain dari pengguna media sosial. Di satu sisi mereka puas dengan kinerja Ahok sebagai petahana, namun di sisi lain mereka tak rela Ahok memimpin mereka kembali dan ingin gubernur baru," ucap Rully.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 27 Februari - 3 Maret 2017 dengan wawancara tatap muka terhadap 440 responden di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4,8 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA. (Baca: Survei Median: Tingkat Kepuasan Ahok-Djarot Tinggi, tetapi Tidak Dipilih)