JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengaku mendapatkan ide menggunakan peci setelah berziarah ke makam Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, beberapa waktu lalu.
Djarot terlihat berpeci pada gambarnya dalam surat suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya kan ziarah. Waktu kami ziarah ke makam orangtua dan makam Bung Karno di Blitar, di situlah ada ide, timbul ide (untuk berpeci)," kata Djarot, di kawasan Klender, Jakarta Timur, Minggu (26/3/2017).
(Baca juga: "'Ge-er' Saja Calon Lain Anggap Pak Djarot Pakai Peci Tiru Mereka")
Dia mengatakan, penggunaan peci pada putaran kedua ini bukan merupakan strategi pemenangan.
Djarot menyerahkan kepada tim pemenangan dan partai politik pengusung untuk membahas mengenai strategi pemenangan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot.
"Kami kan ngalir saja. Jadi ya biasa, ngalir saja, enggak ada yang khusus-khusus," kata Djarot.
(Baca juga: Ahok: Kalau Pakai Peci, Saya Terlalu Ganteng)
Pada putaran pertama, Djarot tak mengenakan peci pada surat suara. Sementara itu, pada putaran pertama dan kedua, pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, konsisten mengenakan peci pada gambar di surat suara.
Anies pun mengaku senang atas gambar Djarot yang kini bertopi. Ia merasa ditiru.
Anies juga sempat merasa heran karena Ahok tak mengikuti langkah Djarot dengan mengenakan peci pada gambar dalam surat suara.