Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djan Faridz Setiap Hari ke Daerah yang Minim Pendukung Ahok-Djarot

Kompas.com - 26/03/2017, 17:51 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Jakarta Djan Faridz mengaku berkeliling Ibu Kota untuk menggalang dukungan untuk pasangan calon Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saipul Hidayat.

Ia berkeliling di tempat lemahnya kantung suara Ahok-Djarot pada putaran pertama.

"Saya ini tiap sehari tiga kali muter keliling Jakarta, di tempat yang katanya Ahok kalah. Begitu saya datang, ketahuan mereka tidak mengerti kalau Ahok-Djarot itu pro rakyat. Mereka dapat info terbalik-balik, saya jelaskan," kata Djan Faridz saat menghadiri perayaan ulang tahun Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono ke-68 di Jalan Cipinang Cempedak II, Jakarta Timur, Minggu (26/3/2017).

Djan menuturkan, ia membuat pengajian bersama Ketua Islamic Center Shodri yang dihadiri oleh ribuan masyarakat.

Saat itu, Djan menjelaskan kepada jemaah pengajian untuk mencari pemimpin yang peduli terhadap umat Islam.

Menurut Djan, setelah dijelaskan ihwal kontrak politik Ahok-Djarot bersama PPP, terjadi perubahan dukungan.

"Kalian punya calon dua, silahkan. Tapi ada satu yang menandatangani kontrak politik dengan PPP. Mereka rata-rata begitu tahu langsung, 'Pak, saya ikut apa yang didukung PPP karena baru saya tahu calon gubernur ini mencintai umat Islam," ucap Djan.

Djan menyebutkan, kontrak politik yang ditandatangani di atas materai itu pernah disodorkan kepada pasangan calon lainnya. Namun, hanya Ahok-Djarot yang menyetujui.

Salah satunya adalah menggaji marbot, muazin dan imam masjid, serta ustaz dan ustazah.

Selain itu, Djan menyebutkan Ahok-Djarot sepakat untuk membangun masjid di lima wilayah Kota Jakarta.

"Jakarta Pusat sudah ada Istiqlal, di Jakarta Barat ada di Daan Mogot, Jakarta Utara ada Islamic Centre, di Jakarta timur, Selatan, Pulau Seribu akan dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com