Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Oranye dan Keluarga Kini Punya Kesempatan Raih Beasiswa

Kompas.com - 29/03/2017, 20:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan Oranye Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI beserta keluarganya diberi kesempatan mendapat beasiswa dari Yayasan Saint Mary Internasional. Program ini dalam rangka perayaan 32 Tahun Saint Mary Internasional bekerja sama dengan DLH DKI.

Pembina Yayasan Saint Mary Internasional, M. Hanafi mengatakan, pihaknya mendukung dan memberikan apresiasi kepada DLH DKI Jakarta dengan memberikan bantuan pendidikan kepada Karyawan Dinas LH DKI atau yang dikenal sebagai pasukan oranye.

"Mereka telah begitu berjasa menyulap DKI menjadi begitu bersih saat ini," kata Hanafi, di kantor DLH DKI, Rabu (29/3/2017).

 

Baca: Pasukan Oranye Temukan Penyebab Tergenangnya Jalan Gatot Subroto

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Saint Mary Internasional, Erijanto Djajasudarmo mengungkapan, pihaknya mengalokasikan program beasiswa khusus untuk pasukan oranye dan keluarga sebanyak 270 sampai dengan 500 orang setiap tahun.

Beasiswa ini dirancang dalam tiga program, di antaranya beasiswa paket kuliah, kemudian kursus dan mentoring, dan kejar paket A, B dan C.

Wakil Kepala Dinas DKI Jakarta Ali Maulana mengatakan khusus program kejar paket A, B dan C, dibuka bagi pasukan oranye yang mendaftar.

Kelas-kelasnya akan menggunakan ruangan dinas atau Sudin Lingkungan Hidup terdekat tempat pasukan oranye bekerja. 

Baca: Pasukan Oranye: Kami Merasa Dihargai dan Dianggap oleh Pak Ahok

Ali mengatakan, sebagian besar pasukan oranye minim pendidikan. Sebab, rekrutmen pengangkut sampah ataupun pekerja harian lepas (PHL) Badan Air, berijazah SD pun tidak dipermasalahkan. Hanya PHL yang bertugas sebagai operator saja yang bersyarat pendidikan SMA atau sederajat.

"PHL kita ada sekitar 10 ribuan. Mungkin bisa 30 persennya tidak memiliki ijazah SMA," ujar Ali.

Diharapkan Ali, program dapat meningkatkan kualitas pendidikan para PHL dan keluarganya yang ingin mendapat ijazah penyetaraan paket A, B, C dan perkuliahan.

Kompas TV Lagi-lagi pasukan oranye petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menemukan kulit kabel di gorong-gorong ibu kota. Hal ini ini mengingatkan pada kasus serupa yang pernah terjadi di jalan Medan Merdeka selatan beberapa waktu lalu. Penyusuran sejumlah gorong pun kembali dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya sampah kulit kabel lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com