Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta KPU DKI Jamin Netralitas Warga yang Hadiri Debat

Kompas.com - 30/03/2017, 14:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berharap KPU DKI Jakarta menghadirkan elemen masyarakat yang netral dalam debat cagub-cawagub DKI Jakarta.

Adapun KPU DKI Jakarta berencana menghadirkan elemen masyarakat dalam debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 12 April 2017.

"Kalau memang harus melibatkan kelompok warga, harus ada jamiman itu betul-betul murni. Yang artinya independen tidak berpihak satu dan yang lain," kata Djarot, disela kampanye di Lubang Buaya, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (30/3/2017).

(baca: Warga Bisa Ajukan Pertanyaan dalam Debat Cagub-Cawagub DKI)

Menurut Djarot, elemen warga yang dihadirkan juga harus dapat merepresentasikan persoalan yang dihadapi warga Jakarta, disesuaikan dengan tema debat.

"Misalnya komunitas tentang kaum disabilitas, komunitas perempuan dan anak, komunitas transportasi. Itu yang saya pikir kalau menurut hemat saya bisa dilibatkan. Dengan catatan, betul-betul independen," ujar mantan Wali Kota Blitar tersebut.

Sebelumnya, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pihaknya akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Masyarakat akan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung pada dua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta.

"Nanti kami ingin mengajak masyarakat untuk hadir di forum debat dan menanyakan langsung kepada calon gubernur dan wakil gubernur tentang persoalan keseharian yang mereka hadapi," ujar Sumarno, Rabu (29/3/2017).

(baca: Debat Cagub-Cawagub DKI Akan Kembali Digelar di Bidakara)

KPU DKI Jakarta saat ini tengah membentuk tim independen untuk mendata elemen masyarakat yang netral untuk dihadirkan dalam debat tersebut. Pertanyaan yang diajukan pada kandidat juga harus positif dan tidak menyerang.

"Misalnya pengusaha kecil, kesulitan mereka itu apa sih, dari sisi modal, tempat usaha. Kemudian guru-guru honorer yang sudah bertahun-tahun tidak diangkat, buruh atau komunitas yang lain, atau pengguna layanan umum, misalnya transportasi umum, itu diberi kesempatan," kata Sumarno.

Kompas TV Sapa Kandidat Djarot Saiful Hidayat (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com