Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Rp 350 Juta Seperti Apa yang Akan Diberi DP 0 oleh Anies-Sandi?

Kompas.com - 01/04/2017, 07:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam program rumah DP 0 yang diusungnya, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjanjikan akan membiayai pembayaran DP (down payment) bagi warga yang membutuhkan hunian dengan harga tak lebih dari Rp 350 juta.

Salah seorang anggota tim ahli Anies-Sandi, Sidrotun Naim menyatakan pembiayaan hunian dengan harga tak lebih dari Rp 350 juta berlaku, baik untuk rumah tapak maupun rumah vertikal.

Khusus untuk hunian vertikal, Naim menyebut saat ini banyak unit rumah susun atau apartemen sederhana yang nilai jualnya masih berada pada kisaran Rp 250 juta.

Sedangkan untuk rumah tapak, Naim menyebut kebanyakan rumah di atas lahan yang tidak terlalu luas di lokasi-lokasi tertentu masih bisa dibeli dengan harga paling maksimal Rp 350 juta.

"Kalau tanahnya 60 meter persegi masih bisa Rp 350 juta. Apalagi kalau rumahnya rumah second, masih bisa Rp 350 juta. Asal tanahnya jangan terlalu luas," kata Naim kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2017).

(Baca: Anies: Penerima Kredit DP 0 Rupiah Harus Berpenghasilan di Bawah Rp 7 Juta)

Menurut Naim, salah satu wilayah di Jakarta masih terdapat rumah tapak dengan harga Rp 350 juta ke bawah adalah di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"(Rumah tapak) kalau Rp 350 juta bisa luasnya lebih atau kualitasnya setara apartemen sederhana. Contohnya rumah tapak second ukuran kecil di Jagakarsa misalnya," ujar Naim.

Khusus untuk rumah tapak, Naim belum bersedia memaparkan kriteria secara detail rumah seperti apa yang akan diberikan DP 0. Sebab, ia menyebut saat ini Anies-Sandi masih berstatus penantang yang belum punya wewenang untuk langsung mengeksekusi program.

Menurut Naim, program rumah DP 0 untuk rumah seharga maksimal Rp 350 juta akan bisa direalisasikan jika Anies-Sandi sudah memiliki wewenang dan bisa berkoordinasi langsung dengan bank dan DPRD maupun pengembang.

(Baca: Anies Sebut Rumah dengan DP 0 Rupiah Akan Dibangun Dekat Transportasi Massal)

"Beda lah kalau petahana kan bisa langsung koordinasi. Tapi kalau penantang kita sampaikan detail teknis, nanti ada yang nanya ke bank-nya, bank-nya bilang enggak mungkin," ucap Naim.

Naim menyatakan dalam program DP 0 ini, pihaknya sudah berdiskusi dengan para bankir dari sejumlah bank.

Dari diskusi tersebut, para bankir menyatakan program rumah DP 0 memungkinkan untuk direalisasikan. Sebab, kata Naim, bank masih mendapatkan untung. Karena DP tetap dibayar. Hanya saja, melalui pembiayaan dari Pemprov DKI Jakarta.

"Yang pasti DP nol ini menarik dan berdasarkan perspektif warga. Warga tidak perlu membayar DP tapi tetap bankable. Karena mereka tetap mendapat DP," kata Naim.

Kompas TV Rumah Murah untuk Semua - Big Bang Show
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com