Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Eks-Penggusuran Kampung Akuarium Alami Berbagai Penyakit

Kompas.com - 11/04/2017, 11:44 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara menderita beragam penyakit semenjak lahan di kawasan tersebut digusur oleh Pemprov DKI. Kebanyakan warga yang sakit tersebut adalah ibu-ibu dan anak kecil.

"Penyakitnya (warga) disini itu darah tinggi, gangguan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan penyakit kulit. Kita kasih bedak (untuk penyakit kulit) bagi yang di bawah dua tahun dan dewasa dikasih salep luar," ujar salah satu dokter relawan Yundha Febriana, seusai memeriksa warga di kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).

Yundha mengatakan beragam penyakit tersebut diderita warga akibat sanitasi dan tempat tidur yang tidak layak. Selain itu juga ditambah dengan daya tahan tubuh yang lemah dan kurangnya asupan gizi.

Sementara itu pemeriksaan warga dilakukan di bawah tenda sejak pukul 08.30 WIB hingga siang hari nanti. Terdapat tiga dokter yang berjaga untuk melayani keluhan kesehatan warga.

"Mereka (warga) di sini enggak peduli kesehatan, karena kan mereka concern untuk cari makan dan tidur saja untuk sehari-harinya," jelas Yundha.

Baca: Mengapa Banyak Warga Kampung Akuarium Enggan Pindah ke Rusun?

Menurut dia sebagian warga yang sudah terdaftar di BPJS, namun enggan pergi ke posyandu atau klinik terdekat untuk mengecek kesehatannya. Adapun pemeriksaan kesehatan bertajuk 'dokter keliling' ini merupakan salah satu program dari tim relawan Anies-Sandi.

Menurut Yundha bakti sosial semacam ini sudah rutin dilakukan semenjak putaran pertama lalu. Dalam satu bulan terakhir tercatat ada total 9.000 pasien yang dilayani di berbagai tempat di Jakarta.

Kompas TV Warga Luar Batang Pilih Bertahan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com