Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachel Maryam Laporkan Akun Twitter yang Mirip Namanya

Kompas.com - 17/04/2017, 17:35 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi I Rachel Maryam melaporkan akun Twitter palsu yang mengatasnamakan namanya, Senin (17/4/2017).

"Hari ini saya melaporkan akun twitter yang berpura-pura menjadi diri saya, menggunakan foto saya, dengan nama akun yang sekilas sama dengan nama twitter saya tapi beda. Kalo akun twitter saya @cumarachel pake huruf 'L' kecil, nah dia @cumaracheI pakai 'I' besar," kata Rachel di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Rachel merasa dirugikan karena akun palsu tersebut berkicau hal-hal yang tidak sesuai dengan pikiran dan pendapatnya. Akun kloningan tersebut merugikan karena Rachel adalah juru bicara paslon Anies-Sandi.

"Ada cuitan yang mem-framing seakan-akan mas Anies bersama Syiah. Nah ini sama sekali bukan cuitan saya, dan saya anggap ini bermuatan fitnah," kata Rachel.

Ia mendesak polisi untuk mengusut tuntas pemalsuan akun Twitter tersebut. Dia berharap, kasus yang menimpa dirinya bisa jadi pembelajaran bagi masyarakat khusunya dalam berdemokrasi dan penggunaan media sosial.

"Bahwa kita menginginkan pilkada yang sehat. Artinya kita juga harus menjalankan semuanya dengan cara-cara yang sehat," kata dia.

Baca: Dianggap Hina Pahlawan, Pemilik Akun Twitter Ini Dilaporkan ke Polisi

Laporan ini ditangani oleh Subdirektorat Cyber Crime Polda Metro Jaya dengan nomor 1899/IV/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 17 April 2017.

Terlapor yang masih dalam penyelidikan ini terancam dijerat dengan Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kompas TV Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berkicau dalam media sosial Twitter. Kali ini, Trump dengan tegas menyatakan, media massa adalah musuh rakyat Amerika Serikat. Melalui akun Twitter-nya, Presiden Trump mengatakan, media pemberitaan palsu bukan merupakan musuhnya. Namun, merupakan musuh dari rakyat Amerika sekitar. Dalam cuitan ini, Trump juga menautkan akun @NYTimes, @NBCNews, @ABC, dan @CNN. Trump menuliskan tweet-nya satu hari setelah memberikan keterangan pers dan menuduh wartawan menciptakan berita palsu. Trump telah berulang kali mengkritik media menuliskan berita palsu sejak menjabat bulan lalu dan melabel media sebagai partai oposisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com