Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Ahok: Kami Tak Pernah Menyesal Dukung Ahok dan Djarot

Kompas.com - 25/04/2017, 06:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam Pilkada DKI 2017, kekalahan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat merupakan kesedihan bagi Teman Ahok. Teman Ahok merupakan kelompok relawan yang sudah ada bahkan sebelum Basuki atau Ahok maju sebagai calon gubernur DKI.

Dulu, kelompok yang terdiri dari kumpulan anak muda itu pernah mengumpulkan 1 juta KTP agar Ahok bisa maju pada Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen. Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan perjalanan Ahok dalam pilkada memang tidak mudah.

"Sejak awal kami sudah tahu kok, kalau jalan Pak Ahok untuk jadi gubernur DKI tidak akan mudah. Waktu mau maju di independen saja iklim politiknya sudah tidak sehat, apalagi pilkada 2 putaran kemarin," kata Amalia kepada Kompas.com, Senin (24/4/2017).

Amalia mengatakan banyak sekali relawan atau warga biasa yang menghubunginya dan mengungkapkan kekecewaan mereka. Menurut Amalia, hal ini menunjukan bahwa kepedulian masyarakat terhadap Jakarta begitu baik.

Siapapun yang jadi gubernur, masyarakat akan terus mengawal segala perubahan dan perbaikan di Jakarta. Khususnya program-program baik yang telah dilakukan Ahok dan Djarot.

Amalia mengatakan apa yang dilakukan Ahok selama memimpin Jakarta membuat mereka tidak menyesal.

Baca juga: Apa Kabar Teman Ahok Kini?

"Kami bersyukur dan tidak pernah menyesal memberi dukungan kepada Pak Ahok dan Pak Djarot. Kalah dan menang kan masyarakat yang menentukan, kami hanya berusaha sebaik mungkin," ujar Amalia.

Ke depan, kata Amalia, Teman Ahok akan terus mengajak masyarakat untuk mengawasi jalannya pemerintahan di Jakarta tanpa Ahok dan Djarot. Menurut Amalia, Ahok sudah memberi standar baru kepemimpinan dan pelayanan publik di Jakarta. Teman Ahok pun memberikan sedikit pesan untuk Ahok.

"Terima kasih sudah bekerja dengan sangat baik. Kami dari Teman Ahok juga tidak akan berhenti mendukung orang-orang baik seperti Bapak (Ahok). Semoga Bapak tidak menyerah untuk berbakti kepada negara ini," ujar Amalia.

Hasil final real count KPU DKI Jakarta menunjukkan bahwa pasangan Anies-Sandi memperoleh 57,95 persen suara atau dipilih 3.239.668 pemilih pada Pilkada DKI 2017. Sementara pasangan Ahok-Djarot meraih 42,05 persen atau 2.350.887 suara.  

Rencana Teman Ahok

Setelah Ahok kalah, apa yang akan dilakukan oleh Teman Ahok? Amalia mengatakan aktivitas Teman Ahok pasti tidak akan sama seperti saat pilkada.

Lihat juga: Sandiaga: Teman Ahok Itu Inspiratif

"Teman Ahok akan terus ada, mungkin yang membedakan cuma aktivitas saja yang tidak akan sepadat sebelumnya," ujar Amalia.

Mereka akan tetap mengawal perubahan yang terjadi di Jakarta. Teman Ahok kemungkinan justru akan berkembang. Anak-anak muda yang ada di balik Teman Ahok akan memberikan tongkat estafet kepada generasi selanjutnya.

"Tidak menutup kemungkinan untuk regenerasi juga karena banyak yang mau lanjut sekolah dan kerja lagi," kata Amalia.

Kompas TV Maju Lewat Parpol, Tepatkah Langkah Ahok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com