JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Erwin Aksa menjadi bagian penting dalam keunggulan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno atas pesaing mereka cagub-cawagub petahana DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Erwin disebut punya andil yang cukup besar untuk meraup suara di kelompok pengusaha. Hal itu dibenarkan Sandiaga. Sandiaga menjelaskan, sesama rekannya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu membantu Sandiaga dan Anies untuk mengambil simpul-simpul suara dari kalangan pengusaha.
"(Peran Erwin) lebih dari segi penggalangan basis-basis simpul-simpul. Saya menyentuhnya terbatas karena Pak Erwin aktif di Golkar, aktif di organisasi-organisasi, banyak membantu di saat-saat terakhir," ujar Sandiaga saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).
Tak hanya Sandiaga, saat pidato keunggulan Anies-Sandiaga, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat mengucapkan terimakasih kepada Erwin atas bantuannya saat Pilkada DKI Jakarta di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).
Saat ditemui di Jakarta Selatan, Erwin mengaku bahwa ia diberi tugas untuk membuka basis-basis suara di kalangan pengusaha. Erwin mengatakan, para pengusaha yang pernah menjadi rekanan Sandiaga kompak membantu Sandiaga yang juga mantan Ketua Hipmi untuk untuk memenangkan pasangan tersebut.
Baca: Sandiaga: Erwin Aksa Membantu di Saat-saat Terakhir
Selain mengangkat suara Anies-Sandiaga, simpul-simpul yang dibentuk juga untuk menurunkan basis-basis suara Ahok-Djarot.
"Seluruh kawan-kawan di dunia usaha saya kira kami semua berjuang untuk bagaimana memenangkan Anies-Sandi kemarin apalagi dari keluarga besar Hipmi yang didominasi oleh pengusaha-pengusaha muda Indonesia ini bekerja di seluruh simpul-simpul mereka di Kota Jakarta," ujar Erwin saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).
Erwin juga berperan dalam pertemuan antara Anies dan Ahok di Balai Kota beberapa waktu yang lalu. Pertemuan itu untuk membahas rekonsiliasi antar pendukung dan penyusunan program kerja Pemprov DKI Jakarta.
Erwin mengatakan, tidak sulit untuk membujuk Ahok bertemu dengan Anies. Erwin merasa Ahok sangat terbuka. Erwin mengaku, saat meminta pertemuan dengan Ahok, ia belum melihat jadwal Anies.
Karena itu, Anies tergesa-gesa datang ke Balai Kota pada Kamis pagi. Bahkan, agar pertemuan tidak terlambat, Erwin meminjamkan helikopternya supaya Anies tiba lebih cepat di Balai Kota. Erwin mengatakan helikopter itu digunakan Anies bukan untuk gaya-gayaan.
"Kami bukan untuk gaya-gayaanlah, tidak ada. Kami pun tidak tahu dari mana asal usulnya ada yang tahu kami naik helikopter begitu. Kami tidak mendarat di tengah publik, kami tidak mendarat di lapangan yang banyak masyarakat," ujar Erwin.
Baca: Cerita Erwin Aksa soal Perjuangan Para Pengusaha Menangkan Anies-Sandi
Sebagai pengurus Golkar dengan jabatan Kabid Perdagangan dan Industri, Erwin mengaku tak pernah ditegur oleh Golkar karena mendukung Anies-Sandiaga. Pada Pilkada DKI Jakarta, Golkar memutuskan mengusung Ahok-Djarot.
Erwin menilai, Golkar merupakan partai yang cukup dewasa untuk menerima perbedaan. Bahkan, lanjut Erwin, rekannya di Golkar memberikan selamat atas keunggulan Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta.
"Enggak ada peringatan malah saya yang telepon menanyakan kegiatan selanjutnya dari Golkar ke depannya. Teman-teman Golkar juga banyak yang mengucapkan selamat, mereka senang saya bisa jadi bagian daripada tim Pemenangan Anies- Sandi. Kami di Golkar itu semua dewasa dalam berpolitik," ujar Erwin.