Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Penyiraman Air Keras terhadap Sekelompok Remaja

Kompas.com - 02/05/2017, 10:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian tengah menyelidiki kasus penyiram air keras kepada Nia Ayu Permatasari (16) dan teman-temannya pada Minggu (30/4/2017) dini hari.

Kapolsek Duren Sawit Kompol Yudho Huntoro mengatakan penyelidikan dilakukan setelah ayah Nia, Ahmad Bawazier (49) melaporkan pada Minggu pagi.

Malam sebelumnya, Sabtu (29/4/2017) sekitar pukul 21.00 WIB, Nia pergi dari rumah bersama teman prianya, Syaiful. Namun hingga Minggu dini hari, Nia tak kunjung pulang.

"Sekitar pukul 04.00, ayahnya mendapat telepon dari Syaiful kalau Nia masuk Rumah Sakit Persahabatan Rawamangun, Jakarta Timur, karena tersiram air keras,” kata Yudho ketika dikonfirmasi, Senin (2/5/2017).

Nia yang kala itu bermaksud pulang sekitar pukul 03.00 ke rumahnya di Sunter, Jakarta Utara, malah disiram air keras oleh gerombolan pengendara motor ketika sampai di Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca: ICJR: Banyak Kasus Penyiraman Air Keras seperti Novel Tak Terungkap

Nia bersama sekitar tujuh temannya yang berkendara naik motor pun panik tersiram air keras.

Di antara tiga korban yang terluka, Nia mengalami luka bakar paling parah di tubuhnya. Wajah kanan, tangan, dan dada Nia menghitam akibat terkena cairan itu.

"Diprediksi kejadian sekitar pukul 02.00,” kata Yudho.

Polisi belum bisa menyimpulkan motif penyiraman tersebut. Keterangan dari orang-orang yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) masih berusaha digali.

Sementara ini, dari lokasi kejadian, polisi belum menemukan kamera pengawas (CCTV) yang dapat menampakkan para pelaku.

"Masih terus diselidiki," kata Yudho.

Kompas TV Air Keras Digunakan untuk Melukai atau Melumpuhkan Korban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com