Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bekasi Jadi Inisiator Pengumpulan KTP Jaminan Penangguhan Penahanan Ahok

Kompas.com - 10/05/2017, 10:20 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga menginisiasi pengumpulan KTP di Balai Kota DKI Jakarta. Mereka mengumpulkan KTP untuk syarat pengajuan diri sebagai penjamin permohonan penangguhan penahanan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami para pendukung ingin memberi jaminan bahwa Pak Ahok tak akan kabur," ujar seorang warga yang menginisiasi pengumpulan KTP itu, Susy Rizky, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (10/5/2017).

Susy mengaku sudah bertanya langsung kepada pengacara Ahok ketika bertemu di Rutan Cipinang, kemarin. Susy melihat seorang pengacara Ahok, I Wayan Sudirta, sedang diwawancarai wartawan dan membicarakan jaminan penangguhan penahanan itu.

"Saya langsung tanya, boleh enggak warga umum ikut? Kata dia boleh. Saya juga sudah tanya ke pengacara lain katanya memang bisa," ujar Susy.

(baca: Mengapa Ahok Dipindah ke Rutan Mako Brimob? Ini Jawaban Karutan Cipinang)

Susy mengatakan dia bukan berasal dari kelompok masyarakat manapun. Dia mengaku hanya warga sipil yang tinggal dan ber-KTP Bekasi.

Susy menginisiasi pengumpulan KTP karena menilai Ahok bukan seorang kriminal yang harus ditahan.

"Untuk menjadi penjamin, syaratnya harus ada fotocopy KTP, tanda tangan asli. Kalau tidak bisa datang ke sini, bisa scan lalu kirim ke saya via WhatsApp atau email. KTP luar Jakarta juga boleh," ujar Susy.

(baca: Mengapa Djarot Bersedia Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Ahok?)

Susy mengatakan dia akan langsung menyampaikan kepada pengacara Ahok bahwa banyak warga yang mengantre untuk menjadi penjamin Ahok.

"Pak Djarot kan sudah menjadi penjamin, kami juga ingin bersama-sama Pak Djarot, menjadi back up untuk menjamin Pak Ahok," ujar warga.

Adapun majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Ahok langsung menyatakan banding.

Majelis hakim juga memerintahkan penahanan terhadap Ahok. Ahok semula ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, namun kemudian dipindah ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Kompas TV Menakar Vonis Penjara Ahok (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com