JAKARTA, KOMPAS.com - Isak tangis pecah ketika keluarga Muhammad Adam, taruna Akpol Brigadir Dua Taruna yang tewas di kompleks pendidikannya menerima kunjungan dari teman seangkatan Adam yang tiba dari Semarang, Jumat (19/5/2017).
"Dik, tolong ambilkan cokelat di atas lemari," kata ibu Adam, Aoria Nova sambil menujuk lemari di belakang deretan taruna Akpol yang duduk bersimpuh, Jumat.
Nova menceritakan, Adam selalu membeli beberapa cokelat batang untuk dibawa ke Semarang. Namun ketika pulang terakhir kali beberapa waktu lalu, Adam lupa membawa cokelatnya.
Keluarga berencana mengirim cokelat tersebut bersama baju Adam.
"Tapi takdir berkata lain," kata Nova.
Baca: Teman Seangkatan Sebut Taruna Akpol yang Tewas Dianiaya Selalu Jadi Imam
Teman-teman dan keluarga kemudian langsung terisak mendengar cerita Nova. Nova meminta agar teman-teman Adam membawa cokelat itu dan mengingat Adam dalam tiap doa mereka.
Adam tewas seusai apel malam di kompleks pendidikan perwira Polri di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (18/5/2017) dini hari.
Berdasar hasil otopsi tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Semarang, Adam meninggal diduga karena gagal nafas akibat hantaman benda keras di bagian dada. Ia diduga dianiaya oleh seniornya. Polisi masih memeriksa saksi-saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.