JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Pemprov DKI memiliki program-program yang diperuntukan bagi warga tidak mampu. Namun Djarot menyayangkan bahwa banyak warga yang pura-pura menjadi miskin saat Pemprov DKI Jakarta merilis berbagai program untuk warga tidak mampu itu, seperti program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
"Kalau dia mampu, mbok jangan pura-pura jadi miskin ketika ada program-program seperti ini. Ini menyangkut aspek keadilan dan aspek empati," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017).
Djarot menjelaskan, KJMU diperuntukan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Anak-anak yang menerima KJP pada saat SMP dan SMA otomatis akan menerima KJMU apabila dia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN).
"Kami sudah kerja sama dengan perguruan tinggi negeri, mereka-mereka penerima KJP itu bisa diajukan, otomatis bisa mendapatkan KJMU," kata dia.
Saat tiba di Balai Kota hari ini, salah seorang warga mengajukan agar anaknya menerima KJMU, tetapi anaknya tidak menerima KJP saat SMP dan SMA. Djarot mengatakan warga yang bersangkutan tetap bisa mengajukannya.
"Kalau ada yang tadi usulan dia tidak menerima KJP tapi mengajukan, kami akan survei di lapangan, betul enggak (tidak mampu), supaya adil," ucap Djarot.
Namun, apabila tidak menerima KJMU, warga yang tidak mampu juga bisa menerima beasiswa lainnya dari yayasan beasiswa milik Pemprov DKI Jakarta. Program beasiswa tersebut berbeda dengan KJMU.
Untuk penerima KJMU, Djarot menyebut ada evaluasi bagi mereka yang dilakukan satu tahun sekali dengan melihat indeks prestasi kumulatif (IPK). Apabila IPK mahasiswa yang bersangkutan buruk, Pemprov DKI Jakarta akan mencabut KJMU tersebut.
"Kemudian juga ada evaluasi tentang bagaimana perilakunya. Kalau dia terlibat narkoba, tawuran, dan sebagainya, itu langsung kami cabut. Sifatnya adalah mendidik," kata Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.