Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Transportasi Kota Targetkan 40 Persen Warga Pakai Kendaraan Umum

Kompas.com - 22/05/2017, 10:57 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 anggota baru Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menargetkan 40 persen warga Jakarta menggunakan transportasi umum. Itu artinya, perlu pengendalian penggunaan kendaraan pribadi sebesar 60 persen.

Untuk mencapai target tersebut, saat ini DTKJ berfokus pada pembentukan kebijakan angkutan umum dan manajemen permintaan akan angkutan umum.

"Kebijakan angkutan umum ke depan harus bisa menjawab masalah integrasi, kelembagaan dan pembiayaan," kata Ketua DTKJ, Iskandar Abubakar, di gedung Dinas Perumahan DKI Jakarta, Senin (22/5/2017).

Iskandar mengatakan, kebijakan manajemen permintaan sangat diperlukan untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi dan mencapai target Perda (Peraturan Daerah) yang mencapai 60 persen.

"Integrasi angkutan sangat penting untuk memastikan kemanfaatan sistem angkutan umum masal yang dibangun dengan biaya triliunan rupiah," ucap dia.

Untuk membahas tentang target-target ini, DTKJ menggelar dialog publik bertema Tantangan Pemerintah DKI Jakarta dalam Mewujudkan 40 persen pengguna Angkutan Umum. Dialog publik itu digelar di gedung Perumahan DKI Jakarta, Jalan Taman Jatibaru, Tanah Abang, Cideng Jakarta Barat.

Pada 3 Mei 2017, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andriyansyah mengukuhkan 17 anggota baru DTKJ. Ke-17 anggota baru itu dipilih untuk mewakili unsur pengguna, pengusaha, pakar, akademisi, LSM, Dinas Perhubungan, dan kepolisian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com