Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Lokasi Milik Pemerintah atau Swasta yang Menganggur "Duduki" Saja untuk Tata PKL

Kompas.com - 22/05/2017, 23:40 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memerintahkan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi untuk mencari lokasi-lokasi milik pemerintah maupun milik pihak swasta yang selama ini tidak digunakan di DKI Jakarta.

Lokasi-lokasi tersebut akan digunakan sebagai lokasi binaan para pedagang kaki lima (PKL).

"Pak Irwandi saya tugaskan untuk mencari lokasi-lokasi yang milik pemerintah atau milik swasta yang tidak bisa dimanfaatkan atau menganggur itu langsung 'duduki' saja. Kami atur, kami tata untuk memasukkan para PKL-PKL," ujar Djarot di lokasi sementara sentra kuliner nasi kapau, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017).

Baca: Djarot Ingin Lokasi Binaan PKL Dilengkapi Tempat Khusus Pengamen

Dengan memperbanyak lokasi binaan, Djarot menyebut Pemprov DKI Jakarta dapat menyejahterakan sekaligus mendidik para PKL.

Djarot tidak ingin para PKL di Jakarta berlaku seenaknya. Mereka tetap harus tertib berjualan. Djarot menuturkan, Pemprov DKI Jakarta tidak akan berpihak kepada PKL yang tidak tertib.

"Kami tidak berpihak kepada PKL yang melanggar, PKL yang liar dan melanggar, serta mengganggu ketertiban umum, mengganggu pengguna jalan, mengganggu para pedestrian, dan mengganggu para pedagang yang ada di dalam pasar," kata dia.

Baca: Lulung: Jangan Gusur PKL Tanah Abang

Selain memberikan fasilitas lokasi binaan, Pemprov DKI juga berencana memfasilitasi para PKL untuk mendapatkan bantuan kredit dari Bank DKI.

"Fasilitasi mereka di bank, Bank DKI siap untuk membantu di sana dan transaksinya langsung bisa non-tunai sehingga kalau kami kasih bantuan kepada mereka jelas, tidak salah sasaran," ucap Djarot.

Kompas TV Mengurai Sengkarut PKL Tanah Abang (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com