Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Personel Satpol PP Ditambah untuk Tertibkan PKL di Jakpus

Kompas.com - 16/05/2017, 15:18 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasiop Satpol PP Jakarta Pusat (Jakpus) Santoso menjelaskan, pihaknya mendapat tambahan personel dari Satpol PP tingkat provinsi guna menertibkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di jalan dan trotoar di Jakarta Pusat.

Santoso mengatakan, penambahan itu dilakukan guna mengantisipasi jumlah PKL yang diperkirakan akan bertambah menjelang Ramadhan. Seluruh petugas disebar di 12 titik. Salah satu fokus adalah di kawasan Pasar Tanah Abang.

"Kami lakukan pengendalian pengamanan dan penertiban yang lakukan okupasi sepanjang Jatibaru. Mulai Sabtu kami jajaran Satpol PP ditambah pasukan dari tingkat provinsi sampai 500 personel yang dibagi 12 titik," ujar Santoso saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/5/2017).

Santoso mengatakan, penambahaan itu untuk mengantisipasi lonjakan PKL. Seperti tahun-tahun sebelumnya, jelang Ramadhan dan Lebaran merupakan masa "panen" bagi pedagang.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas Satpol PP melakukan penertiban kepada pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/5/2017). Penertiban dilakukan setiap hari menyusul mulai banyaknya PKL yang berjualan di trotoar dan jalan kawasan Pasar Tanah Abang.
Santoso mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak melarang pedagang untuk berjualan. Namun, lokasi dagang harus sesuai dengan peruntukan. Pihaknya akan terus melalukan penertiban di kawasan-kawasan yang rawan PKL.

Santoso mencontohkan di kawasan Tanah Abang. Satpol PP telah mengintensifkan penertiban di kawasan ini.

"Kawasan Tanah Abang kami selalu lakukan penjagaan dan penertiban. Kami juga menambahkan penjagaan dan intensitas penertiban. Kami bisa dengan waktu yang random sebanyak empat kali sehari," ujar Santoso.

Pada Senin kemarin, pedagang kaki lima (PKL) yang mengokupasi trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kebanyakan  pedagang musiman. Mereka tidak rutin bergadang di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com