Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pembangunan di Jakarta, "Busway" Terkadang Dibuka untuk Umum

Kompas.com - 23/05/2017, 22:25 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono mengatakan, banyaknya pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta membuat sterilisasi busway atau jalur transjakarta terhambat. Namun, Budi menyebut hal tersebut dapat dimaklumi dan bersifat mendesak.

"Kadang-kadang enggak steril mungkin iya, tapi enggak steril ini karena sifatnya mendesak karena DKI ini hari ini mungkin ada lebih dari 10 lintasan yang sedang dibangun," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (23/5/2017).

Budi menyebutkan, petugas terkadang mengizinkan kendaraan non-transjakarta untuk masuk ke busway. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan akibat pembangunan di Jakarta.

"Kami bisa mengerti karena padatnya luar biasa. Jadi yang menghambat sterilisasi ini memang banyak pembangunan yang ada di DKI," kata dia.

Baca: Pola Layanan Bus Transjakarta Berubah Selama Ramadhan

Jalur transjakarta tersebut, lanjut Budi, tidak selalu dibuka untuk dilewati kendaraan non-transjakarta.

Kendaraan non-transjakarta hanya diizinkan masuk jalur transjakarta dalam waktu tertentu saat volume kendaraan tinggi.

"Kalau mungkin petugas dari kepolisian tidak memberikan izin lewat (busway), jadi enggak selamanya kan, buka-tutup-buka-tutup, menimbulkan kemacetan lebih parah," ucap Budi.

Dia mencontohkan, arus lalu lintas yang padat terjadi di Jalan Salemba Raya menuju Jalan Matraman Raya karena pembangunan underpass Matraman.

Baca: Jalur Transjakarta Tanpa Separator Masih Belum Steril

Akibatnya, jalur transjakarta di sana kadang dilewati kendaraan non-transjakarta. Budi mengatakan, separator yang membatasi jalur khusus transjakarta di Jalan Gatot Subroto bahkan dicabut karena adanya pembangunan flyover Pancoran.

"Karena memang di Gatot Subroto sudah dicabut, tidak ada separator lagi karena udah habis. Kalau enggak dicabut udah enggak ada jalur lagi. Di Gatot Subroto kami kadang-kadang masuk tol busnya untuk menghindari kemacetan," kata Budi.

Kompas TV Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat meninjau jalur transjakarta koridor 13 jurusan Cileduk-Tendean.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com