Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Pasca-Ledakan Bom, Aktivitas di Kampung Melayu Kembali Normal

Kompas.com - 26/05/2017, 10:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumat (26/5/2017) pagi atau dua hari pasca terjadinya ledakan bom bunuh diri di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, lalu lintas di sekitar kawasan tersebut sudah kembali normal.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi sejak pukul 08.00 WIB, kendaraan roda empat dan dua tampak sudah bisa melintas dari arah Otista menuju arah Jalan Jatinegara Barat.

Sebelumnya, pada Rabu (24/5/2017) atau hari kejadian hingga Kamis (25/5/2017), jalan di kawasan itu ditutup. Saat ini tak tampak garis polisi yang sebelumnya melingkari kawasan tersebut.

Aipda Danang, salah satu polisi yang sedang berjaga di lokasi itu mengatakan, garis polisi sudah dibuka sejak hari ini. Untuk operasi halte bus transjakarta Kampung Melayu yang terkena dampak ledakan bom masih belum bisa dioperasikan.

"Belum beroperasi haltenya. Ada beberapa petugas pengamanan di sini sedang berjaga," ujar Danang kepada Kompas.com di lokasi.

Tampak sejumlah petugas kepolisian masih berjaga di lokasi. Namun, jumlah itu jauh berkurang ketika saat ledakan dan pasca ledakan.

Adapun Terminal Kampung Melayu juga sudah beroperasi secara normal. Sejumlah bus dan angkot trayek Kampung Melayu-Pondok Gede mulai beroperasi di dalam terminal.

Sopir angkot trayek KP Melayu-Pondok Gede, John mengatakan, ia masih menyimpan rasa kekhawatiran pasca ledakan itu.

Meski tak berada langsung di lokasi ledakan saat itu, rasa kekhawatiran tetap muncul khususnya di pusat keramaian. Ia berharap agar polisi tetap bersiaga dan membuka posko-posko pengamanan di titik-titik yang menjadi pusat keramain.

"Kalau saya jujur ada rasa khawatir. Saya berharap ada pos-pos yang dibuka. Jangan cuma di mal-mal saja, di terminal buka juga," ujar John.

Baca: Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Berbeda dengan John, Sri penumpang angkot Sri mengaku tak khawatir pasca ledakan. Ia meyakini polisi tetap akan bertindak sigap untuk menjaga kemanan masyarakat.

"Enggak khawatir, biasa aja. Kan sudah ada polisi. Tapi saya enggak habis pikir kenapa kok ada ya yang mau berbuat seperti itu (bom bunuh diri)," ujar Sri.

Sebanyak 16 orang menjadi korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dua orang terduga pelaku tewas, tiga polisi gugur, enam polisi dan lima warga sipil mengalami luka-luka.

Kompas TV Teror bom kembali terjadi. Tiga orang polisi tewas saat dua bom meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com