Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Sebut Jemaah Ahmadiyah Bukan Warga Sekitar

Kompas.com - 06/06/2017, 16:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok menyebut para Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang memusatkan kegiatannya di Jalan Muchtar Raya, Sawangan, Depok tidak ada satupun yang merupakan warga sekitar.

Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok, Dadang Wihana menyatakan jemaah Ahmadiyah yang berstatus warga setempat justru adalah anggota yang menempati bangunan yang menjadi pusat kegiatan kelompok tersebut.

"Jemaah yang dari daerah Sawangan kan enggak begitu banyak. Yang banyak ke situ justru yang dari luar, luar Sawangan," kata Dadang kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2017).

Menurut Dadang, tidak adanya warga sekitar yang menjadi anggota Ahmadiyah turut menjadi sumber potensi konflik. Dadang menyebut warga sekitar sudah menganggap aktivitas jemaah Ahmadiyah yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka meresahkan.

Hal itulah yang disebut Dadang membuat Pemkot Depok menyegel kembali lokasi pusat kegiatan Ahmadiyah pada Minggu (4/6/2017). Penyegelan ini merupakan yang ketujuh kalinya dilakukan dari kurun waktu 2011-2017.

Menurut Dadang, penyegelan dilakukan dalam rangka menjaga agar situasi tetap kondusif dan melindungi keamanan warga Ahmadiyah itu sendiri.

Baca: Pasca-penyegelan, Jemaah Ahmadiyah Depok Tarawih di Halaman Masjid

Dadang menyatakan jajaran Pemkot Depok sudah berkoordinasi dengan banyak pihak yang selama ini menolak keberadaan jemaah Ahmadiyah agar bisa menahan diri dan mengikuti pengaturan yang dilakukan pemerintah daerah.

"Dalam setiap kebijakan pasti tidak akan menguntungkan semua pihak. Tapi pemerintah daerah harus melakukan sesuatu," ucap Dadang.

Kompas TV Majelis Ulama Indonesia ikut bersuara dengan penyegelan kembali tempat ibadah dan rumah pengurus Ahmadiyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com