Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Transjakarta Demo, Penumpang Disuruh Turun di Tengah Jalan

Kompas.com - 12/06/2017, 11:27 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan bus transjakarta berhenti dan diparkir di sepanjang Jalan KH Hasyim Ashari, sebelum Halte Harmoni, Jakarta Barat, Senin (12/6/2017) siang.

Diparkirnya bus transjakarta ini merupakan bagian dari aksi mogok kerja para petugas transjakarta. Arus lalu lintas pun tersendat. Selain itu, penumpang diturunkan di tengah jalan.

"Mohon maaf, Bapak, Ibu, layanannya stop sampai di sini saja ya. Ada demo," kata seorang petugas transjakarta di dalam bus koridor 3 Kalideres-Pasar Baru.

(Baca juga: Koordinatornya Demo, Petugas Transjakarta Mengaku Diminta Stop Operasi)

Penumpang yang kebanyakan orangtua dan anak muda itu kecewa atas aksi ini. Namun, mereka hanya bisa protes dan sesekali marah sembari turun dari bus.

"Bagaimana sih, kalau mau demo, harusnya pemberitahuan dulu dari kemarin. Kayak begini kan nyusahin orang," kata seorang ibu dengan nada tinggi.

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Petugas transjakarta mogok kerja dan menurunkan penumpang di Jalan KH Hasyim Ashari sebelum halte Harmoni, Jakarta Barat, Senin (12/6/2017). Aksi ini menimbulkan kekecewaan dari penumpang dan menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Pantauan Kompas.com di lokasi, semua bus transjakarta diparkir menutupi jalur transjakarta sebelum Halte Harmoni.

Penumpang yang diminta turun pun terpaksa berjalan kaki dan mencari transportasi alternatif.

(Baca juga: Tanpa Alasan Jelas, Petugas Larang Penumpang Transjakarta Masuk Halte Kalideres)

Menurut seorang petugas transjakarta yang enggan menyebutkan namanya, atasan dan koordinator mereka tengah melangsungkan demo di kantor pusat PT Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur.

Mereka disebut menuntut sejumlah hal dan akan terus mogok bila permintaannya tidak terakomodasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com