Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moto #KiniLebihBaik Transjakarta Jadi Bahan Olok-olok di Twitter

Kompas.com - 12/06/2017, 16:27 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tanda pagar (tagar) #KiniLebihBaik yang menjadi moto PT Transjakarta jadi bahan olokan pengguna media sosial Twitter lantaran bus Transjakarta sempat mogok beroperasi pada Senin (12/6/2017).

Bus Transjakarta sempat mogok beroperasi karena sejumlah pegawainya berunjuk rasa menuntut diangkat jadi karyawan tetap.

Akibat aksi unjuk rasa dan mogok kerja yang mendadak itu membuat penumpang menjadi korban dan terbengkalai, bahkan ada penumpang yang diturunkan di tengah jalan.

"@PT_TransJakarta katanya #kinilebihbaik tapi ngerugiin semua konsumen hari ini #transjakarta," tulis akun @abdulzlatief.

(baca: Karyawan Kontrak Transjakarta Tak Puas dengan Sistem Perekrutan)

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Antrean bus transjakarta yang mogok kerja di Halte Harmoni, Senin (12/6/2017) siang.

(baca: Pegawai Transjakarta Ancam Kembali Mogok Kerja jika Manajemen Tidak Penuhi Tuntutan)

Sementara itu, akun lainnya, yakni @AdityaPrasetyo_ menyindir tagar #KiniLebihBaik dengan kata-kata "dengkulmu lebih baik!!" sebagai bentuk kekesalan atas bus-bus Transjakarta yang mogok beroperasi.

Adapun aksi unjuk rasa selesai sekitar pukul 14.30 WIB, dan para pegawai kembali bekerja.
Bus-bus Transjakarta yang mogok beroperasi dan berderet di sekitar Halte Harmoni mulai berangsur-angsur beroperasi melayani penumpang kembali.

Para pegawai Transjakarta mengancam kembali mogok kerja jika sampai Rabu (14/6/2017) pihak manajemen tidak memenuhi tuntutan menjadikan pegawai kontrak menjadi karyawan tetap.

(baca: Layanan Transjakarta di Halte Harmoni Berangsur Normal Kembali)

Adapun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah meminta direksi PT Transjakarta untuk menyelesaikan permasalahan petugas yang mogok kerja. Setelah selesai, Andri meminta direksi PT Transjakartauntuk melapor kepada polisi.

"Kalau masalahnya sudah selesai, saya minta kepada Transjakarta untuk melaporkan permasalahan ini ke kepolisian. Karena berarti dia ini lancang, betul kan? Dia jalanin (bus) tiba-tiba di tengah jalan dia mogok," ujar Andri.

Andri pun menginstruksikan kepada direksi PT Transjakarta untuk melakukan investigasi dan mencari pokok permasalahannya. Dia meminta hanya perwakilan dari petugas yang mengikuti proses penyelesaian masalah ini.

"Sopir lainnya harus segera melakukan aktivitas seperti semula," ujar Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com