Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Budaya Betawi Laku Dijual di Mancanegara

Kompas.com - 02/07/2017, 21:54 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin budaya betawi bisa menjadi konsumsi di mancanegara. Dia menyebut banyak konten-konten dari negara lain yang sudah masuk ke Indonesia.

"Kenapa enggak sebaliknya, bahwa budaya betawi maupun budaya yang berbasis di masyarakat Jakarta ini bisa menjadi sebuah konten yang laku juga dijual untuk konsumsi mancanegara. Itu yang menjadi terpikirkan buat kami," ujar Sandi di Cheers Residential Graha RSPP, Jakarta Selatan, Minggu (2/7/2017).

Sandi mencontohkan, beberapa konten budaya dari Turki dan India sudah masuk ke Indonesia melalui tayangan-tayangan di media.

Seharusnya, budaya betawi juga bisa bersaing dan dikonsumsi negara lain. Mengutip pernyataan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama, Sandi menuturkan bahwa budaya-budaya di dunia kini tak memiliki batasan wilayah.

Baca: Sandiaga Ingin Gaet Investor Asing untuk Populerkan Budaya Betawi

"Kemarin Presiden Obama juga udah ngomong bahwa industri berbasis budaya, industri berbasis pariwisata, ini sekarang udah borderless," kata dia.

Para pengusaha lokal dan nasional, kata Sandi, harus mendukung budaya-budaya betawi tersebut. Jika tidak, investor asing dari mancanegara lah yang akan masuk ke Indonesia untuk mengelola budaya dengan adanya globalisasi.

Sebagai upaya untuk menjaga eksistensi budaya betawi, Sandi bersama gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan akan menggelar festival budaya secara rutin.

"Salah satu yang kami dorong kan adalah festival-festival di seluruh Jakarta setahun penuh. Itu yang nanti akan kami bangun tematik," ucap Sandi.

Baca: Anies Bicara soal Budaya Betawi dan Pembatasan Kegiatan Keagamaan

Anies-Sandi juga akan menampung aspirasi dan partisipasi masyarakat soal gelaran festival dan wisata budaya. Pemerintahan Anies-Sandi nantinya akan memfasilitasi keinginan warga untuk menghadirkan festival dan wisata budaya tersebut.

"Di situlah fungsi pemerintah, menampung apa yang diinginkan oleh warganya dan menghadirkan wisata yang bervariasi. Karena dengan perubahan tren dan teknologi pariwisata dunia itu, komunitasnya yang akan menjadi basis dari daya tarik wisata," kata Sandi.

Kompas TV Desain arsitekturnya kental dengan budaya Betawi dan akan mengusung konsep agrikultur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com