JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi menemui Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Seusai pertemuan, Rosmaya mengatakan bahwa mereka membahas kestabilan harga pangan di Jakarta selama Ramadhan hingga Lebaran.
"Kami lihat BUMD-nya, bagaimana BUMD berperan dalam menangani pangan," ujar Rosmaya.
(Baca juga: Tiga BUMD DKI Kendalikan Inflasi)
Dia mengapresiasi cara Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga stabilisasi harga pangan dengan memotong rantai distribusi. Stabilisasi pangan itu berdampak pada inflasi yang rendah.
Menurut Rosmaya, cara yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bisa ditiru provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
"Kami lihat bagaimana hasil dari stabilisasi, inflasi yang demikian rendah, padahal ini momen yang biasanya dalam skala yang selalu bergejolak, ini bisa ditekan. Ini yang selalu diterapkan, diperlihatkan ke provinsi lain agar se-Indonesia bisa meniru DKI Jakarta," kata dia.
Rosmaya mengatakan, inflasi yang rendah di Jakarta membuat daya beli masyarakat stabil sehingga mereka bisa membeli semua kebutuhannya.
Menurut Rosmaya, tren inflasi di Jakarta pada Lebaran ini berbeda cukup jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Sekarang 0,46 yang biasanya 0,93. Jadi 50 persen bisa dikatakan turun, terkendali dengan baik," ucap Rosmaya.
(Baca juga: Djarot: 26 Persen Inflasi di Indonesia Disumbang Jakarta )
Selain inflasi yang rendah, Rosmaya menyebut beberapa harga bumbu mengalami deflasi pada Lebaran tahun ini.
Atas dasar itu, ia menilai Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta bekerja dengan baik.
"Jadi tim TPID DKI ini mampu menekan harga seimbang bahkan menurunkannya sehingga kemampuan masyarakat jadi lebih meningkat," ujar Rosmaya.