Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Minta Maaf Sistem PPDB "Online" Sempat Terganggu

Kompas.com - 06/07/2017, 12:27 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.comWali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan permohonan maaf karena adanya gangguan pada sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Kota Bekasi.

“Secara pribadi maupun Pemerintah Kota Bekasi yang membuat warga merasa cemas dalam pelayanan di Dinas Pendidikan saat penerimaan siswa baru, hampir setiap tahun seperti ini,” ujar Rahmat di Bekasi, Kamis (6/7/2017).

Ia melanjutkan, banyak orangtua murid yang mengeluhkan sistem PPDB online. PPDB online dinilai menyulitkan dan butuh menunggu konfirmasi yang cukup lama.

Rahmat juga mengatakan agar para orangtua tidak perlu cemas karena ada batasan waktu untuk PPDB online yang berakhir hari ini.

Baca: NIK Tidak Terdaftar, Orangtua Murid Keluhkan PPDB Online Kota Bekasi

“Tidak usah khawatir karena sudah diurus Disdik Kota Bekasi, jika memang dibatasi waktunya untuk PPDB Online, akan di perpanjang satu minggu agar warga tidak cemas dan dipastikan anaknya masuk sekolah,” kata Rahmat.

Untuk itu, dia juga menegaskan agar Disdik menerapkan simplikasi pelayanan. Sehingga orangtua yang sudah membawa berkas dan meminta konfirmasi diarahkan untuk pulang dan tidak menunggu lagi di kantor Disdik.

"Seperti intruksi dari Presiden RI Joko Widodo yang menyatakan untuk terapan sistem simplikasi pelayanan, jangan membuat sulit para warga, biar mereka juga bisa beraktivitas seperti biasanya, tidak menunggu seharian mengurus PPDB Online," pungkasnya.

Baca: Disdukcapil Kota Bekasi Bantu Klarifikasi NIK Peserta PPDB Online

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com