JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi korban dengan luka terparah dalam peristiwa teror bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Bripda Yogi Aryo sudah berangsur pulih.
Setelah insiden ledakan bom terjadi pada Rabu (24/5/2017) lalu, Yogi dirawat di RS Premier Jatinegara dan sempat menjalani perawatan mata di Singapura.
"Sudah dua minggu ini Yogi kembali ke Indonesia, dan langsung dirawat di RS Polri, Kramat Jati," ujar ayah Yogi, Yuli Hari Utomo kepada Kompas.com, Jumat (7/7/2017).
Di RS Polri, lanjutnya, kondisi Yogi sudah berangsur pulih. Hanya saja putranya tersebut belum dapat melihat secara sempurna.
"Masih buram penglihatannya. Kalau lihat orang belum begitu jelas. Tapi kata dokter itu biasa, nanti akan pulih," kata dia.
Baca: Pasca-Ledakan Bom Kampung Melayu, Densus 88 Tangkap 41 Terduga Teroris
Untuk kondisi tangan kiri Yogi yang sempat mengalami luka parah pun juga telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
"Tangan kiri sudah ditambal pakai daging dari paha. Sudah baik. Kakinya juga sudah bisa jalan sedikit-sedikit," sebutnya.
Ia berharap putranya tersebut dapat segera pulih dan dapat kembali bertugas di Polda Metro Jaya seperti sedia kala.
Seperti diketahui, bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
Baca: Seorang Korban Selamat Bom Kampung Melayu Kecewa Belum Diizinkan Pulang dari RS Polri
Dua pelaku bom bunuh diri membawa bom panci berisi paku serta gotri dan melakukan pengeboman bunuh diri di dekat Shelter Transjakarta.
Bom tersebut menelan lima orang meninggal dunia. Dua orang di antaranya adalah pelaku berinisial AS dan INS.
Sementara tiga lainnya adalah anggota kepolisian. Selain itu, enam personel Polri serta lima warga sipil jadi korban luka.