Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Perbatasan Jakarta-Tangerang Dibiarkan Rusak Bertahun-tahun

Kompas.com - 12/07/2017, 18:01 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jalan Inpres di Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dikeluhkan warga lantaran dibiarkan rusak bertahun-tahun. Jalan sepanjang sekitar satu kilometer itu merupakan salah satu jalan di perbatasan Provinsi DKI Jakarta dengan Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Pantauan Kompas.com, pada Rabu (12/7/2017) sore, bagian jalan yang rusak tersebut masuk wilayah Kota Tangerang. Tidak seluruh ruasnya diaspal, serta banyak lubang yang menyulitkan pengendara melintas.

Ditambah lagi kontur jalan yang sedikit menanjak dan menurun sehingga pengendara harus berhati-hati saat melintas.

(baca: Jalan Rusak Ancam Keselamatan)

Lebar jalan itu sekitar 6 meter dan bagian jalan yang rusak parah sepanjang sekitar 200-300 meter.

Sementara sisanya, yang sudah masuk wilayah DKI Jakarta, jalanan beraspal mulus, bahkan saluran airnya pun rata.

Meski hanya cukup untuk dua mobil, Jalan Inpres sangat strategis karena menjadi akses warga Tangerang dan Tangerang Selatan menuju ke Jakarta dan sebaliknya, serta akses menuju SMAN 90 Jakarta.

Angkutan umum yang melintas di jalan tersebut adalah Angkot C14 Jurusan Ciledug-Lebak Bulus.

Seorang warga yang sudah 42 tahun tinggal di Petukangan Selatan, Amin, mengatakan bahwa Jalan Inpres sudah cukup lama rusak tanpa ada perbaikan dari pihak terkait.

"Sudah enggak ketolongan rusaknya, saya saja sudah lama enggak mau lewat situ," kata Amin, yang bekerja sebagai petugas keamanan SMAN 90 Jakarta, saat ditemui di sekolah tersebut, Rabu sore.

Amin mengatakan warga kerap memperbaiki kerusakan di jalan itu secara swadaya. Bahkan dia mengaku selalu mendapat tugas menutup lubang di Jalan Inpres dengan semen dan batu setiap tahun.

Namun perbaikan itu tentu saja tidak berlangsung lama. Amin menyatakan bahwa dia dan warga lainnya yang masuk domisili Tangerang Kota sering bersurat ke Kelurahan dan Kecamatan untuk mengadukan kerusakan jalan tersebut.

Namun hingga kini, belum ada petugas yang memperbaiki jalan tersebut.

Kompas TV Tak Kunjung Diperbaiki, Warga dan TNI Tambal Jalan Rusak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com