Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Blok G Pasar Tanah Abang: Sudah Seminggu Dagangan Enggak Laku

Kompas.com - 18/07/2017, 14:21 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai sepi ditinggalkan pedagang, khususnya yang berada di lantai 2 dan 3. Namun, pria berusia 65 tahun yang biasa disapa Can masih setia menjajakan dagangannya di lantai dua Blok G.

Di kios berukuran 2x1,5 meter persegi, ia masih berharap mendapatkan sejimpit rezeki yang halal.

Namun sepinya pengunjung pasar akhir-akhir ini membuatnya kesulitan menjual barang dagangannya.

"Sudah seminggu ini dagangan saya enggak laku. Enggak ada pembeli yang mau naik ke sini," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Jumat (18/7/2017).

Di kios tersebut Can menjual celana, rok hingga kaos wanita dewasa. Jangankan untuk mengikuti tren pakaian wanita zaman sekarang, barang dagangan Can bahkan tampak lusuh.

Baca: Nasib Malang Blok G Pasar Tanah Abang yang Ditinggal Pedagang

"Ini sebenarnya barang baru, tapi karena enggak laku-laku jadi banyak yang rusak. Mau cari dagangan baru saya enggak punya modal," keluhnya.

Kondisi lantai tiga blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Kondisi lantai tiga blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).
Nasib serupa juga dialami pria paruh baya yang kerap disapa Ayah. Dalam minggu ini saja Ayah baru bisa menjual dua potong handuk seharga Rp 25.000 per potongnya.

"Pada suka beli di pinggir jalan kali, enggak ada yang mau nengok atas," keluhnya.

Pria yang telah berjualan sejak usia belasan tahun ini mengaku pernah menjajakan dagangannya di trotoar sekitar pasar.

"Dulu pas masih muda saya pernah juga jualan di trotoar, rame. Tapi sekarang enggak kuat ngamanin barang kalau ada penertiban. Jadi saya di sini aja nunggu rezeki," tuturnya.

Ia melanjutkan, meskipun sepi ia memilih tetap menggelar dagangannya agar kiosnya tak disegel oleh PD Pasar Jaya.

"Kan kita buka engga buka tetep bayar. Tapi kalau kelihatan lama enggak buka nanti kiosnya ditempeli segel. Kan sayang, mending laku enggak laku saya tetep buka," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com