Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seharusnya Ada Kompensasi Penggusuran Ini, Berapa Pun Kami Terima..."

Kompas.com - 19/07/2017, 11:59 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Puluhan warga Tanggul, Rorotan, Kaliabang Tengah, Kota Bekasi, melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Pemerintahan Kota (Pemkot Bekasi) pada Rabu (19/7/2017) sejak pukul 10.30 WIB.

Warga yang melakukan aksi tersebut adalah mereka yang tempat tinggalnya digusur dan menuntut kompensasi. Tempat tinggal warga merupakan bangunan semipermanen di bantaran sungai.

"Kami bukan menolak digusur. Kami ingin diperlakukan seperti manusia. Hewan saja punya kandang. Kami menuntut hak kami," ujar seorang warga Kaliabang Tengah, Sigit (35), yang ikut dalam aksi tersebut.

(Baca juga: Menempuh Langkah Hukum untuk Penggusuran yang Lebih Baik...)

Ia menyampaikan, sejauh ini sudah 50 persen rumah yang digusur dari 200-an rumah warga. Namun, dalam proses penggusuran tersebut, kata Sigit, warga tidak pernah diajak mediasi atau musyawarah langsung dengan pihak kelurahan atau kecamatan.

Warga hanya menerima beberapa kali surat edaran yang disusul penggusuran. Warga yang melakukan aksi tersebut juga mengaku bukan warga ilegal.

Sebab, mereka memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) setempat. Mereka juga mengaku mengantongi surat izin pemanfaatan lahan sementara (SIPLS).

Warga juga mengaku dimintai uang Rp 80.000-Rp 100.000 per tahun untuk bisa tinggal di kawasan tersebut.

Namun, setelah surat peringatan penggusuran diberikan kepada warga, mereka tidak pernah ditagih iuran tersebut.

"Kami bukan (warga) ilegal punya KK dan KTP, juga surat izin tinggal. Kami bermaksudkan dalam penggusuran ini seharusnya ada kompensasi, berapa pun kami terima," kata Sigit.

(Baca juga: Warga Manggarai Akan Adukan Rencana Penggusuran oleh PT KAI ke DPRD)

Melalui aksi tersebut, warga meminta kebijaksanaan dari Pemkot Bekasi dan meminta kompensasi karena warga siap jika tempat tinggalnya dibongkar.

Pantauan Kompas.com, tidak berselang lama, atau pukul 11.00 WIB, perwakilan warga diminta untuk mediasi dengan pihak Kelurahan Kaliabang Tengah, pihak Kecamatan Bekasi Utara, serta pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Gedung Pemkot Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com