Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub Nilai Lebih Baik Pramuka Ketimbang Pak Ogah Atur Lalin

Kompas.com - 27/07/2017, 10:38 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana polisi untuk memberdayakan "Pak Ogah" untuk membantu mengatur lalu lintas di Ibu Kota masih menimbulkan pro dan kontra.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah berpendapat lebih baik memberdayakan anggota pramuka ketimbang Pak Ogah untuk membantu mengatur lalu lintas.

"Kalau saya memang lebih baik ya kita yang melakukan penjagaan. Kalau pun akan melibatkan atau memberdayakan masyarakat kan masih ada Pramuka, patroli keamanan sekolah, nah ini mesti dilibatkan," ujar Andri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/7/2017) malam.

Menurut Andri, anggota Pramuka sudah diberi pelatihan untuk mengatur lalu lintas. Sehingga, akan mudah bagi polisi jika ingin memberdayakan mereka.

"Kalau sekolah pagi, bisa sore, kalau sekolah siang bisa pagi. Minimal ya di lokasi-lokasi terdekat di sekolahnya dia, selain efektif karena memang dia sudah mempunyai pengetahuan tentang lalu lintas," ucap dia.

Andri menambahkan, anggota Pramuka sudah terbiasa bekerja secara sukarelawan. Sehingga mereka sudah terbiasa bekerja tanpa mengharapkan imbalan.

"Maksudnya orientasinya betul-betul sosial dan ingin menjaga ketertiban lalu lintas, kalau Pak Ogah kan kita enggak tahu (orientasinya apa)," kata Andri.

Baca: Jakarta Makin Macet, Polisi Ingin Perbanyak "Pak Ogah"

Andri memberi saran agar pihak kepolisian mengkaji ulang wacana tersebut dengan melibatkan beberapa pihak. Namun, Andri menyerahkan kembali keputusan mengenai wacana itu ke polisi.

Dia juga mengaku sejauh ini belum ada pembicaraan khusus dengan polisi mengenai wacana itu. Dia juga masih bingung mengenai pembiayaannya nanti.

"Sampai saat ini sih belum (ada pembicaraan). Tapi nanti kita akan bicara secara detail, pasti melibatkan masyarakat transportasi Jakarta dan DTKJ supaya kita jangan salah langkah lah seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Pro Kontra Perekrutan Pak Ogah Jadi Pengatur Lalu Lintas

Kompas TV Biang Kemacetan, Juru Parkir Liar Ditahan Petugas Gabungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com